Masih Dirawat, Pelaku Aborsi di Ponpes Belum Diperiksa Polisi

Jum'at, 12 Februari 2016 - 18:16 WIB
Masih Dirawat, Pelaku Aborsi di Ponpes Belum Diperiksa Polisi
Masih Dirawat, Pelaku Aborsi di Ponpes Belum Diperiksa Polisi
A A A
SEMARANG - Kondisi NLM (20), pelaku aborsi di sebuah pondok pesantren di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, belum benar-benar pulih. Warga Subang, Jawa Barat itu masih dirawat di RSUD Semarang alias RSUD Ketileng, sehingga belum dilakukan pemeriksaan.

Direktur RSUD Kota Semarang Susi Herawati mengatakan, NLM mengalami pendarahan sejak Rabu (10/2/2016), dan masih dirawat.

"Saat datang kondisinya agak anemis, pucat, mulai kekurangan darah dengan tali pusar bayi masih di kandungan. Itu sesuai keterangan dokter kandungan (yang menangani)," kata Susi, Jumat (12/2/2016).

Ia tak bersedia membeberkan penyebab pendarahan, karena menurutnya bukan wewenang dokter. "Jika benar minum obat, memang untuk percepat persalinan. Bisa obat maag, efek ibu hamil akan kontraksi."

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Sektor (Polsek) Tembalang mengungkap kasus dugaan aborsi yang dilakukan santriwati di wilayah hukumnya. Praktik aborsi itu dilakukan di pesantren tempat santri itu menimba ilmu.

Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, awalnya polisi mengendus informasi adanya salah satu pasien di RSUD Kota Semarang alias RSUD Ketileng, yang dirawat setelah menderita pendarahan karena aborsi ilegal.

Dia berinisial NLM, warga Kabupaten Subang, Jawa Barat. Aborsi itu dilakukan pada hari Rabu (10/2/2016) sekira pukul 10.00 WIB. Lokasinya, di pondok pesantren di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

NLM dan kekasihnya, DYA (24), warga Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus aborsi ini kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Semarang.

PILIHAN:
Gempa 6,6 SR Goyang Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3246 seconds (0.1#10.140)