Habib Rizieq Harus Minta Maaf di Depan Publik

BANDUNG - Dewan Pembina Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, dituntut segera minta maaf kepada masyarakat Sunda di depan publik.

Alasannya, Habib Rizieq mempelesetkan ucapan sampurasun menjadi campur racun di hadapan publik tepatnya saat berceramah di Purwakarta pada 13 November 2015 lalu.

"Karena (pelesetan sampurasun) itu diucapkan di publik, dia juga harus minta maaf di depan publik juga," ujar Sekjen DPP Angkatan Muda Siliwangi Denda Alamsyah di Bandung, Kamis (26/11/2015).

Ia menegaskan, permintaan maaf itu bukan ditujukan kepada AMS maupun Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat. "Bukan kepada kami. Tapi minta maafnya pada masyarakat Sunda," ungkapnya.

Wakil Ketua Umum AMS Ari Mulia Subagdja menyatakan pelesetan sampurasun yang dilakukan Habib Rizieq bukan hanya melukai masyarakat dan kebudayaan Sunda, ada hal lain yang jauh lebih besar.

"Ini bukan hanya pelecehan terhadap kebudayaan, tapi nilai kebangsaan," tegasnya.

Dalam kehidupan berbangsa, menurutnya semua orang harus saling menghormati dan menghargai. Perbuatan seperti yang dilakukan Habib Rizieq pun tak sepantasnya dilakukan.

"Bahkan bukan hanya kebangsaan. Tapi amanah proklamasi, Pancasila, UUD 1945 dilecehkan semua. Karena disitu diatur semua bagaimana (perilaku) antar sesama rakyat," pungkasnya.