Fakta-fakta Bentrokan Maut Pekerja Lokal Vs Asing di PT GNI di Morowali Utara
loading...
![Fakta-fakta Bentrokan...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/01/16/713/996873/faktafakta-bentrokan-maut-pekerja-lokal-vs-asing-di-pt-gni-di-morowali-utara-vxe.webp)
Unjuk rasa karyawan berujung ricuh terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. (Ist)
A
A
A
MOROWALI UTARA - Unjuk rasa karyawan berujung ricuh terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Bentrok antar karyawan lokal dengan pekerja asing asal China pun pecah.
Berikut fakta-fakat bentrok berdarah antara pekerja lokal dengan pekerja asing asal China di PT GNI, Morowali Utara tersebut.
1. Bermula dari Aksi Mogok Karyawan
Peristiwa berdarah di PT GNI berawal dari aksi mogok kerja karyawan lokal menuntut haknya. Di antaranya berupa kenaikan upah. Namun tak ada jalan keluar pada Sabtu (14/1/2023).
Saat para pekerja lokal yang berdemo melakukan aksi konvoi, tiba-tiba sejumlah tenaga kerja asing (TKA) asal China menghadang dan mengejar massa pendemo.
2. Dua Pekerja Tewas Akibat Bentrok
Akibat bentrokan pekerja lokal dengan pekerja asing tersebut, dua warga dilaporkan tewas.
Korban merupakan seorang warga negara asing (WNA) dan satu warga lokal yang bekerja di Perusaan PT GNI di Morowali Utara.
Bentrokan meluas hingga Sabtu malam. Terjadi pembakaran alat berat dan kendaraan operasional perusahaan.
Baca: Kronologi Saling Serang Karyawan Lokal vs Pekerja Asing di Morowali Utara, 2 Orang Tewas.
3. Karyawan Lokal Pilih Mengungsi
Seorang karyawan PT GNI, Irda menyatakan akibat bentrokan, sejumlah karyawan yang berdomisili di sekitar kawasan memilih mengungsi ke lokasi yang dianggap aman.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudi Sufariadi menjelaskan, situasi PT GNI mulai kondusif seluruh karyawan asing telah diamankan.
Sedangkan karyawan lokal sudah diberikan arahan untuk tidak melakukan tindakan yang melawan hukum. Saat ini seluruh personel keamanan telah disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
4. 70 Orang Diduga Provokator Diamankan
Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Rudi Sufariadi mengatakan, bentrokan tersebut juga mengakibatkan kerugian material besar. Dia menyampaikan, sekitar 70 orang telah ditahan untuk diusut tuntas aksi anarkis tersebut.
"Saya akan lakukan penyelidikan, kenapa ini sampai terjadi, jika ada tindak pidana maka kita lakukan penyelidikan," ungkapnya, Minggu (15/1/2023).
Baca: Mencekam! Karyawan Lokal vs Pekerja Asing Saling Serang Akibatkan 2 Orang Tewas.
5. Bupati Morowali Utara Duga Ada Provokator dalam Unjuk Rasa
Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT GNI di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur.
"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriad.
Berikut fakta-fakat bentrok berdarah antara pekerja lokal dengan pekerja asing asal China di PT GNI, Morowali Utara tersebut.
1. Bermula dari Aksi Mogok Karyawan
Peristiwa berdarah di PT GNI berawal dari aksi mogok kerja karyawan lokal menuntut haknya. Di antaranya berupa kenaikan upah. Namun tak ada jalan keluar pada Sabtu (14/1/2023).
Saat para pekerja lokal yang berdemo melakukan aksi konvoi, tiba-tiba sejumlah tenaga kerja asing (TKA) asal China menghadang dan mengejar massa pendemo.
2. Dua Pekerja Tewas Akibat Bentrok
Akibat bentrokan pekerja lokal dengan pekerja asing tersebut, dua warga dilaporkan tewas.
Korban merupakan seorang warga negara asing (WNA) dan satu warga lokal yang bekerja di Perusaan PT GNI di Morowali Utara.
Bentrokan meluas hingga Sabtu malam. Terjadi pembakaran alat berat dan kendaraan operasional perusahaan.
Baca: Kronologi Saling Serang Karyawan Lokal vs Pekerja Asing di Morowali Utara, 2 Orang Tewas.
3. Karyawan Lokal Pilih Mengungsi
Seorang karyawan PT GNI, Irda menyatakan akibat bentrokan, sejumlah karyawan yang berdomisili di sekitar kawasan memilih mengungsi ke lokasi yang dianggap aman.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudi Sufariadi menjelaskan, situasi PT GNI mulai kondusif seluruh karyawan asing telah diamankan.
Sedangkan karyawan lokal sudah diberikan arahan untuk tidak melakukan tindakan yang melawan hukum. Saat ini seluruh personel keamanan telah disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
4. 70 Orang Diduga Provokator Diamankan
Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Rudi Sufariadi mengatakan, bentrokan tersebut juga mengakibatkan kerugian material besar. Dia menyampaikan, sekitar 70 orang telah ditahan untuk diusut tuntas aksi anarkis tersebut.
"Saya akan lakukan penyelidikan, kenapa ini sampai terjadi, jika ada tindak pidana maka kita lakukan penyelidikan," ungkapnya, Minggu (15/1/2023).
Baca: Mencekam! Karyawan Lokal vs Pekerja Asing Saling Serang Akibatkan 2 Orang Tewas.
5. Bupati Morowali Utara Duga Ada Provokator dalam Unjuk Rasa
Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT GNI di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur.
"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriad.
(nag)