Kuota Haji Ditandatangani, Kemenag Blitar Minta Jatah Seperti Sebelum Pandemi
loading...
A
A
A
BLITAR - Kemenag Kabupaten Blitar berharap kuota haji di Kabupaten Blitar tahun ini bisa kembali seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19 .
Harapan itu menyusul pasca ditandatanganinya penyelenggaraan ibadah haji 2023 antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada Minggu (8/1) kemarin.
“Harapannya (kuota) bisa kembali seperti sebelum pandemi,” ujar Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Blitar Hamim Thohari kepada wartawan.
Selama ini kuota haji yang diperoleh Kabupaten Blitar tiap tahun tergolong besar. Setiap musim haji, Kabupaten Blitar memberangkatkan sebanyak 900-an calon jamaah haji (calhaj).
Pemberangkatan calhaj asal Kabupaten Blitar selalu terbagi atas 2 kelompok terbang (kloter). Saat terjadinya pandemi Covid-19, jumlah kuota haji itu menyusut drastis.
Pada musim haji tahun 2022, jumlah calhaj asal Kabupaten Blitar hanya tinggal 337 orang, ditambah 7 orang petugas haji serta pendamping. Sedangkan calhaj asal Kota Blitar lebih kecil lagi, yakni 46 orang.
Dengan normalnya kuota haji secara nasional, Hamim Thohari berharap besar kuota haji untuk Kabupaten Blitar juga ikut normal, yakni kembali seperti semula. “Saat ini kita menunggu regulasinya,” terang Hamim.
Sebelumnya, Kemenag Kabupaten Blitar juga memprediksi ongkos naik haji tahun 2023 akan terjadi kenaikan. Hal itu mengacu pada pengalaman musim haji tahun 2022.
Meski belum muncul regulasi, para calhaj jauh hari dihimbau menyiapkan kekurangan pelunasan. Pada tahun 2022 biaya naik haji reguler Rp 42,5 juta dan biaya haji non subsidi atau mendaftar sendiri Rp 100,6 juta.
Sementara pada Minggu 8 Januari 2023, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/ 2023.
Baca: Dituduh Mencuri Narkoba, DJ di Palembang Disekap dan Dianiaya di Sebuah Cafe.
Penandatangan kesepakatan dilakukan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
Dalam kesepakatan itu Indonesia mendapatkan kuota haji 221.000 jamaah, yakni terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Sedangkan kuota petugas haji mendapatkan 4.200 orang.
Harapan itu menyusul pasca ditandatanganinya penyelenggaraan ibadah haji 2023 antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada Minggu (8/1) kemarin.
“Harapannya (kuota) bisa kembali seperti sebelum pandemi,” ujar Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Blitar Hamim Thohari kepada wartawan.
Selama ini kuota haji yang diperoleh Kabupaten Blitar tiap tahun tergolong besar. Setiap musim haji, Kabupaten Blitar memberangkatkan sebanyak 900-an calon jamaah haji (calhaj).
Pemberangkatan calhaj asal Kabupaten Blitar selalu terbagi atas 2 kelompok terbang (kloter). Saat terjadinya pandemi Covid-19, jumlah kuota haji itu menyusut drastis.
Pada musim haji tahun 2022, jumlah calhaj asal Kabupaten Blitar hanya tinggal 337 orang, ditambah 7 orang petugas haji serta pendamping. Sedangkan calhaj asal Kota Blitar lebih kecil lagi, yakni 46 orang.
Dengan normalnya kuota haji secara nasional, Hamim Thohari berharap besar kuota haji untuk Kabupaten Blitar juga ikut normal, yakni kembali seperti semula. “Saat ini kita menunggu regulasinya,” terang Hamim.
Sebelumnya, Kemenag Kabupaten Blitar juga memprediksi ongkos naik haji tahun 2023 akan terjadi kenaikan. Hal itu mengacu pada pengalaman musim haji tahun 2022.
Meski belum muncul regulasi, para calhaj jauh hari dihimbau menyiapkan kekurangan pelunasan. Pada tahun 2022 biaya naik haji reguler Rp 42,5 juta dan biaya haji non subsidi atau mendaftar sendiri Rp 100,6 juta.
Sementara pada Minggu 8 Januari 2023, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/ 2023.
Baca: Dituduh Mencuri Narkoba, DJ di Palembang Disekap dan Dianiaya di Sebuah Cafe.
Penandatangan kesepakatan dilakukan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
Dalam kesepakatan itu Indonesia mendapatkan kuota haji 221.000 jamaah, yakni terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Sedangkan kuota petugas haji mendapatkan 4.200 orang.
(nag)