Fisik Tak Sempurna, Sugeng Priyono Tetap Semangat Berkarya
loading...
A
A
A
KENDAL - Keterbatasan fisik yang dimiliki Sugeng Priyono, tidak menghalanginya untuk terus berkarya agar bisa hidup mandiri tanpa belas kasihan dari orang lain.
(Baca juga: Gerebek Ladang Ganja di Lembang, Ada 36 Paket Siap Edar )
Warga Desa Merbuh, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, tersebut, tetap semangat berkarya di tengah pandemi COVID-19 yang kian menyulitkan kondisi ekonomi masyarakat.
Di rumahnya yang sederhana, Sugeng yang sejak kecil mengalami cacat pada kedua kakinya, terus berjuang. Pria yang kini berusia 43 tahun tersebut, menggeluti berbagai bidang usaha, mulai elektronik, furnitur, hingga otomotif.
(Baca juga: Umat Nasrani Mojokerto Gelar Ibadah dengan Protokol Kesehatan )
Bahkan, berkat keahliannya di bidang elektronik, membawanya meraih gelar juara satu di Yogyakarta, untuk kategori pengeras suara. Kini, usahanya juga terdampak pandemi COVID-19. Penyewaan pengeras suara miliknya turun dratis.
Menghadapi penurunan pesanan penyewaan pengeras suara, tidak membuatnya patas semangat. Kini Sugeng menekuni usaha barunya, sebagai pembuat motor modifikasi khusus untuk difabel.
(Baca juga: Tanpa Surat Rapid Test, 9 Sopir Diturunkan Dari KMP Kalibodri )
Dia mengerjakan sepeda motor roda tiga, yang bisa memudahkan para difabel dalam beraktivitas dalam jarak jauh. Dalam satu tahun terakhir, dia telah mendapatkan pesanan empat motor modifikasi untuk difabel.
"Pesanan modifikasi motor itu datang dati luar Kabupaten Kendal. Ada yang dari Kabupaten Demak, ada juga dari Magelang. Selain mengerjakan modifikasi motor, saya juga menerima perbaikan gitar listrik, sistem suara, serta pembuatan furnitur," terangnya.
(Baca juga: Gerebek Ladang Ganja di Lembang, Ada 36 Paket Siap Edar )
Warga Desa Merbuh, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, tersebut, tetap semangat berkarya di tengah pandemi COVID-19 yang kian menyulitkan kondisi ekonomi masyarakat.
Di rumahnya yang sederhana, Sugeng yang sejak kecil mengalami cacat pada kedua kakinya, terus berjuang. Pria yang kini berusia 43 tahun tersebut, menggeluti berbagai bidang usaha, mulai elektronik, furnitur, hingga otomotif.
(Baca juga: Umat Nasrani Mojokerto Gelar Ibadah dengan Protokol Kesehatan )
Bahkan, berkat keahliannya di bidang elektronik, membawanya meraih gelar juara satu di Yogyakarta, untuk kategori pengeras suara. Kini, usahanya juga terdampak pandemi COVID-19. Penyewaan pengeras suara miliknya turun dratis.
Menghadapi penurunan pesanan penyewaan pengeras suara, tidak membuatnya patas semangat. Kini Sugeng menekuni usaha barunya, sebagai pembuat motor modifikasi khusus untuk difabel.
(Baca juga: Tanpa Surat Rapid Test, 9 Sopir Diturunkan Dari KMP Kalibodri )
Dia mengerjakan sepeda motor roda tiga, yang bisa memudahkan para difabel dalam beraktivitas dalam jarak jauh. Dalam satu tahun terakhir, dia telah mendapatkan pesanan empat motor modifikasi untuk difabel.
"Pesanan modifikasi motor itu datang dati luar Kabupaten Kendal. Ada yang dari Kabupaten Demak, ada juga dari Magelang. Selain mengerjakan modifikasi motor, saya juga menerima perbaikan gitar listrik, sistem suara, serta pembuatan furnitur," terangnya.
(eyt)