Bulog Sulselbar: Stok Kebutuhan Pangan Aman hingga Awal Tahun 2023
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pimpinan Perum Badan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Bakhtiar Asdi memastikan stok pangan hingga akhir tahun dan awal tahun 2023 aman.
Menurutnya, meski cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi hingga awal tahun nanti, ketahanan pangan terutama beras aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Stok beras yang ada di Gudang Bulog di Wilayah Sulselbar saat ini sebanyak 82.627 ton, sehingga untuk kebutuhan Natal dan tahun baru stok beras sangat mencukupi," katanya, Kamis (29/12/2022).
Dia mengakui, kebutuhan komoditi pangan masyarakat diprediksi akan meningkat pada Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Karena itu, pihaknya telah mengantisipasi dengan memaksimalkan penyerapan beras sepanjang tahun 2022.
Dia menjelaskan, untuk komoditi pangan lainnya, pihaknya memiliki stok gula pasir 390 ton, stok minyak goreng 596.610 liter, dan stok tepung terigu 29 ton.
Mekanisme penyalurannya kepada masyarakat, dapat melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau Operasi Pasar yang telah dilakukan sepanjang tahun sekaligus sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.
Dalam pelaksanaan KPSH ini, Bulog juga melibatkan banyak pihak dengan menggunakan jaringan distribusi antara lain Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita, mitra Bulog, BUMN Pangan, dan Kanvasing oleh Satgas Bulog dengan prioritas di pasar tradisional.
Di wilayah Makassar, KPSH berlangsung setiap hari di lima pasar tradisional yaitu Pasar Daya, Pasar Pabaeng-baeng, Pasar Pannampu, Pasar Terong, dan Pasar Bulubulu Kabupaten Maros.Bukan itu saja, KPSH juga dilaksanakan di 22 titik pasar tradisional di seluruh wilayah Sulsel dan Sulbar.
Selain memastikan ketahanan pangan, Perum Bulog Sulselbar telah bekerja sama dengan pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah Sulselbar sejak awal Desember dengan melaksanakan pasar murah pada 30 kecamatan di kabupaten kota.
Langkah tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok dan lonjakan harga agar tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau khususnya pada momen Natal dan Tahun Baru.
"Dengan demikian diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan stok dalam menghadapi kedua momen tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, meski cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi hingga awal tahun nanti, ketahanan pangan terutama beras aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Stok beras yang ada di Gudang Bulog di Wilayah Sulselbar saat ini sebanyak 82.627 ton, sehingga untuk kebutuhan Natal dan tahun baru stok beras sangat mencukupi," katanya, Kamis (29/12/2022).
Dia mengakui, kebutuhan komoditi pangan masyarakat diprediksi akan meningkat pada Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Karena itu, pihaknya telah mengantisipasi dengan memaksimalkan penyerapan beras sepanjang tahun 2022.
Dia menjelaskan, untuk komoditi pangan lainnya, pihaknya memiliki stok gula pasir 390 ton, stok minyak goreng 596.610 liter, dan stok tepung terigu 29 ton.
Mekanisme penyalurannya kepada masyarakat, dapat melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau Operasi Pasar yang telah dilakukan sepanjang tahun sekaligus sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.
Dalam pelaksanaan KPSH ini, Bulog juga melibatkan banyak pihak dengan menggunakan jaringan distribusi antara lain Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita, mitra Bulog, BUMN Pangan, dan Kanvasing oleh Satgas Bulog dengan prioritas di pasar tradisional.
Di wilayah Makassar, KPSH berlangsung setiap hari di lima pasar tradisional yaitu Pasar Daya, Pasar Pabaeng-baeng, Pasar Pannampu, Pasar Terong, dan Pasar Bulubulu Kabupaten Maros.Bukan itu saja, KPSH juga dilaksanakan di 22 titik pasar tradisional di seluruh wilayah Sulsel dan Sulbar.
Selain memastikan ketahanan pangan, Perum Bulog Sulselbar telah bekerja sama dengan pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah Sulselbar sejak awal Desember dengan melaksanakan pasar murah pada 30 kecamatan di kabupaten kota.
Langkah tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok dan lonjakan harga agar tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau khususnya pada momen Natal dan Tahun Baru.
"Dengan demikian diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan stok dalam menghadapi kedua momen tersebut," ungkapnya.
(don)