Jadi Tersangka Penganiayaan Mahasiswa Disabilitas, Oknum Dosen Unja Ditahan Polda Jambi
loading...
A
A
A
JAMBI - Polda Jambi resmi menetapkan oknum dosen Universitas Jambi (Unja) berinisial D sebagai tersangka. D ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan mahasiswa disabilitas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, saat ini pelaku resmi jadi tersangka.
"Sebelumnya statusnya masih saksi, namun sekarang sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Malam tadi langsung kita tahan," kata Andri, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya, penetapan tersangka ini untuk mempermudah pembuktian terhadap dugaan pengancaman yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut.
"Kan memang sempat viral adanya pengancaman itu, untuk mempermudah pembuktiannya kita tetapkan sebagai tersangka. Semua berkas sudah kita lengkapi," tukas Andri.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Porkes Universitas Jambi bernama Artur Widodo (22) diduga menjadi korban kekerasan oleh oknum dosen pada Jumat (16/12/2022) lalu.
Dari informasi yang didapat, peristiwa tersebut berawal saat korban akan menjalani ujian, saat itu korban menghubungi dosennya untuk meminta izin terkait pelaksanaan ujian akhir semester (UAS).
Menurut Atur, saat itu ada jadwal ujian sama dosen tersebut. Namun, sampai sore ditunggu tidak ada kabar sama sekali.
Sementara, korban besoknya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat. "Karena waktunya mepet, makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat," ungkapnya.
Ironisnya, ketika meminta izin via WhatsApp, D malah memarahi korban. Dalam amarahnya, korban diminta untuk datang ke ruangan kerjanya.
"Saat tiba di tangga, saya langsung ditarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali," tandas Artur.
Baca: Miris, Keluarga Miskin Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah Meski Sering Didata.
Bukan hanya itu, dalam ruangan dosen itu juga, korban juga dicekik dan didorong hingga membentur mejanya.
"Saya juga ditanya, ibu saya kerja apa? Terus mengancam pasal perkuliahan, dia juga memaki saya buntung (cacat)," jelasnya.
Bahkan, saat berada di Polda Jambi, korban juga di telpon oleh oknum yang diduga pelaku sembari ada ancaman verbal.
"Tunggu kau di Polda, habis kau. Tunggu aku di Polda," kata suara oknum dosen dalam telpon genggam tersebut.
Lihat Juga: Tuntut Proses Hukum Kasus Penusukan Santri Krapyak, Ribuan Santri Gelar Aksi di Mapolda DIY
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, saat ini pelaku resmi jadi tersangka.
"Sebelumnya statusnya masih saksi, namun sekarang sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Malam tadi langsung kita tahan," kata Andri, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya, penetapan tersangka ini untuk mempermudah pembuktian terhadap dugaan pengancaman yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut.
"Kan memang sempat viral adanya pengancaman itu, untuk mempermudah pembuktiannya kita tetapkan sebagai tersangka. Semua berkas sudah kita lengkapi," tukas Andri.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Porkes Universitas Jambi bernama Artur Widodo (22) diduga menjadi korban kekerasan oleh oknum dosen pada Jumat (16/12/2022) lalu.
Dari informasi yang didapat, peristiwa tersebut berawal saat korban akan menjalani ujian, saat itu korban menghubungi dosennya untuk meminta izin terkait pelaksanaan ujian akhir semester (UAS).
Menurut Atur, saat itu ada jadwal ujian sama dosen tersebut. Namun, sampai sore ditunggu tidak ada kabar sama sekali.
Sementara, korban besoknya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat. "Karena waktunya mepet, makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat," ungkapnya.
Ironisnya, ketika meminta izin via WhatsApp, D malah memarahi korban. Dalam amarahnya, korban diminta untuk datang ke ruangan kerjanya.
"Saat tiba di tangga, saya langsung ditarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali," tandas Artur.
Baca: Miris, Keluarga Miskin Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah Meski Sering Didata.
Bukan hanya itu, dalam ruangan dosen itu juga, korban juga dicekik dan didorong hingga membentur mejanya.
"Saya juga ditanya, ibu saya kerja apa? Terus mengancam pasal perkuliahan, dia juga memaki saya buntung (cacat)," jelasnya.
Bahkan, saat berada di Polda Jambi, korban juga di telpon oleh oknum yang diduga pelaku sembari ada ancaman verbal.
"Tunggu kau di Polda, habis kau. Tunggu aku di Polda," kata suara oknum dosen dalam telpon genggam tersebut.
Lihat Juga: Tuntut Proses Hukum Kasus Penusukan Santri Krapyak, Ribuan Santri Gelar Aksi di Mapolda DIY
(nag)