Miris, Keluarga Miskin Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah Meski Sering Didata
loading...
A
A
A
MERANGIN - Pengawasan pemerintah terhadap program bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Merangin jadi sorotan. Pasalnya, banyak warga yang rumahnya tidak layak huni malah tidak tersentuh program tersebut.
Seperti yang dialami oleh Jamilah (40) yang hingga saat ini hanya bisa pasrah menjalani kehidupannya di sebuah rumah papan berukuran 2X6 meter.
Rumah berlantai tanah dengan penghuni empat jiwa ini terletak di Kelurahan Mampun, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi.
Dari pantauan di lokasi, rumah papan yang hanya berlantai tanah itu menjadi saksi kehidupan keluarga Jamilah selama 10 tahun lebih.
Menurut Jamilah, sudah puluhan tahun ia dan keluarganya menempati rumah yang berukuran 2×6 meter itu, dan bulum pernah ada bantuan dari Pemerintah menyentuh keluarganya.
”Sudah puluhan tahun tinggal di rumah ini, sampai sekarang belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah," ucapnya.
Jamilah adalah penduduk asli Kelurahan Mampun, Kabupaten Merangin. Puluhan tahun ia hidup di rumah yang jauh dari kondisi layak, hanya semangat dan harapan yang bisa membuatnya bertahan.
"Setiap tahun saya di data oleh pegawai Kelurahan, katanya untuk pengajuan bantuan PKH dan Bedah Rumah, tapi semua itu hanya iming-iming saja, nyatanya bantuan dari pemerintah tak pernah kami dapatkan, baik itu PKH, BLT, maupun bantuan lainnya," kata Jamilah.
"Padahal di kelurahan sini banyak keluarga yang sudah mampu tapi dia dapat bantuan terus dari pemerintah," terang Jamilah.
Selain itu Jamilah juga merasa dipermainkan oleh pihak pemerintah setempat, karena sebelumnya rumahnya pernah di kunjungi oleh pimpinan DPRD Merangin.
"Dan saya diminta melengkapi data kependudukan yang dinilai masih kurang lengkap guna pengajuan PKH maupun program sosial lainnya, namun setelah data-data kependudukan dirinya lengkap dan sudah di ajukan ke pihak kelurahan, bantuan tak kunjung ada," papar Jamilah.
Baca: Viral, Tak Mampu Bayar Utang Rp500 Ribu Pemulung Dipukuli Rentenir.
"Semenjak viral di media dulu, rumah kami pernah di kunjungi Pak Dewan, dan kami diminta melengkapi data kependudukan, dan kami pun langsung mengurus ke kelurahan dan sudah lengkap semua, namun kenyataannya bantuan dak ada juga turun," pungkasnya.
Seperti yang dialami oleh Jamilah (40) yang hingga saat ini hanya bisa pasrah menjalani kehidupannya di sebuah rumah papan berukuran 2X6 meter.
Rumah berlantai tanah dengan penghuni empat jiwa ini terletak di Kelurahan Mampun, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi.
Dari pantauan di lokasi, rumah papan yang hanya berlantai tanah itu menjadi saksi kehidupan keluarga Jamilah selama 10 tahun lebih.
Menurut Jamilah, sudah puluhan tahun ia dan keluarganya menempati rumah yang berukuran 2×6 meter itu, dan bulum pernah ada bantuan dari Pemerintah menyentuh keluarganya.
”Sudah puluhan tahun tinggal di rumah ini, sampai sekarang belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah," ucapnya.
Jamilah adalah penduduk asli Kelurahan Mampun, Kabupaten Merangin. Puluhan tahun ia hidup di rumah yang jauh dari kondisi layak, hanya semangat dan harapan yang bisa membuatnya bertahan.
"Setiap tahun saya di data oleh pegawai Kelurahan, katanya untuk pengajuan bantuan PKH dan Bedah Rumah, tapi semua itu hanya iming-iming saja, nyatanya bantuan dari pemerintah tak pernah kami dapatkan, baik itu PKH, BLT, maupun bantuan lainnya," kata Jamilah.
"Padahal di kelurahan sini banyak keluarga yang sudah mampu tapi dia dapat bantuan terus dari pemerintah," terang Jamilah.
Selain itu Jamilah juga merasa dipermainkan oleh pihak pemerintah setempat, karena sebelumnya rumahnya pernah di kunjungi oleh pimpinan DPRD Merangin.
"Dan saya diminta melengkapi data kependudukan yang dinilai masih kurang lengkap guna pengajuan PKH maupun program sosial lainnya, namun setelah data-data kependudukan dirinya lengkap dan sudah di ajukan ke pihak kelurahan, bantuan tak kunjung ada," papar Jamilah.
Baca: Viral, Tak Mampu Bayar Utang Rp500 Ribu Pemulung Dipukuli Rentenir.
"Semenjak viral di media dulu, rumah kami pernah di kunjungi Pak Dewan, dan kami diminta melengkapi data kependudukan, dan kami pun langsung mengurus ke kelurahan dan sudah lengkap semua, namun kenyataannya bantuan dak ada juga turun," pungkasnya.
(nag)