Cegah COVID-19, Masjid Raya Bandung Tak Gelar Pemotongan Hewan Kurban

Sabtu, 11 Juli 2020 - 10:50 WIB
loading...
Cegah COVID-19, Masjid Raya Bandung Tak Gelar Pemotongan Hewan Kurban
Masjid Agung Bandung, Jalan Asia Afrika. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung tak menggelar pemotongan dan pembagian daging hewan kurban pada Idul Adha 1441.

Meski begitu, DKM Masjid Raya Bandung tetap menerima penitipan hewan kurban untuk disembelih saat Idul Adha. Setelah itu, hewan kurban didistribusikan ke tempat-tempat penitipan dan penyembelihan di masjid-masjid sekitar Masjid Raya Bandung. (BACA JUGA: Anak-anak dan Lansia Diimbau Tak Salat Idul Adha Berjamaah )

Proses penyembihlan hewan kurban dilaksanakan di luar lingkungan Masjid Agung. Selanjutnya, daging kurban dibagikan langsung ke rumah-rumah warga yang membutuhkan agar tepat sasaran. (BACA JUGA: Habib Bahar Smith Dikembalikan ke Lapas Gunung Sindur sejak Kamis )

"Dengan tidak mengurangi raya hormat, nanti akan disebutkan di spanduk hewan kurban Gubernur (misalnya) yang dititipkan ke Masjid raya Bandung disembelih di RT anu, kecamatan anu," kata Ketua DKM Masjid Raya Bandung Muchtar Gandaatmaja kepada wartawan, Jumat (10/7/2020). (BACA JUGA: Hewan Kurban Dipastikan Bukan Pembawa Virus Corona )

Muchtar menuturkan, tidak ada pembagian di Masjid Raya Bandung karena khawatir terjadi kerumunan massa sehingga memicu klaster baru penularan COVID-19. Apalagi Kota Bandung masih dalam kondisi Pandemi COVID-19. "Jaga jarak (saat pembagian daging kurban) agak sulit," tutur Muchtar.

Terkait salat Idul Adha 1441, Muchtar mengungkapkan, Masjid Raya Bandung tetap akan melaksanakannya dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Jamaah wajib mengenakan masker

"Insya Allah menyelenggarakan (salat Ied) dengan mematuhi protokol kesehatan. Jarak dibatasi. Kalau jamaah banyak, bisa sampai ke taman," ungkap Muchtar.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, untuk mencegah penularan COVID-19, DKM Masjid Raya Bandung mengimbau warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak tak ikut salat Id di masjid.

"Protokol kesehatan dalam salat Id seperti salat Jumat. Panitia menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan dan jamaah harus pakai masker. Kemudian ada penjarakan shaf," kata Rafani.

Menurut Rafani, anak-anak dan lansia sangat rentan terinfeksi. Karena itu, panitia salat Id harus benar-benar melakukan pengawasan terhadap jamaah. "Tidak boleh bawa anak kecil dan lansia. Gak boleh. Panitia harus ekstra benar-benar (mengawasi). Itu saran dari MUI," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, 190 anak di Jabar dalam rentang usia 0 hingga 18 tahun di Jabar terinfeksi virus corona. Dari angka tersebut, tiga anak meninggal dunia.

Jumlah anak paling banyak terpapar COVID-19 berada di kawasan Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya (Kota/Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi).
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)