Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi di Ajang ASRRAT 2022
loading...
A
A
A
GRESIK - Petrokimia Gresik meraih penghargaan Platinum Rank di ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award (ASRRAT) 2022 yang digelar National Center for Corporate Reporting (NCCR) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Platinum Rank merupakan penghargaan t ertinggi yang diberikan.
ASRRAT Award merupakan penghargaan yang diberikan NCCR berkolaborasi dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) kepada lembaga atau perusahaan yang berhasil menerapkan kinerja berkelanjutan melalui penilaian kualitas laporan keberlanjutan atau sustainability report yang didasarkan pada standar GRI Standard (Global Reporting Initiative Standard).
Tujuannya memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah membuat laporan keberlanjutan dan mendorong peningkatan baik kuantitas maupun kualitas laporan, serta meningkatkan komitmen perusahaan agar terus berkontribusi kepada lingkungan dan masyarakat.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, transparansi menjadi salah satu semangat yang mendasari pembuatan pelaporan berkelanjutan perusahaannya. Penguatan transparansi ini menjadikan hasil penilaian di ajang ASRRAT meningkat dari Gold Rank menjadi Platinum Rank.
"Prestasi ini merupakan wujud kerja keras untuk masyarakat dan lingkungan. Tidak hanya karena komitmen transparansi sebagai wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan stakeholder agar memahami program-program yang telah dijalankan, tetapi juga karena fokus melalui berbagai program berkelanjutan yang kami laksanakan pada tahun 2021," kata Dwi Satriyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/12/2022).
Sustainability Report atau laporan berkelanjutan berjudul Strengthening Resilience for Enhancing Growth atau Memperkuat Ketahanan untuk Meningkatkan Pertumbuhan. Dalam laporan tersebut, sepanjang 2021 Petrokimia telah melakukan kinerja berkelanjutan yang dinilai sangat baik, terutama di bidang lingkungan dan sosial.
Pertama, pengolahan limbah. Dalam program ini perusahaan memiliki izin pengecualian gipsum dari kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga pengelolaannya semakin fleksibel.
Dengan pemanfaatan gipsum mampu mengurangi gas CO2 pada efek rumah kaca. Sedangkan, untuk limbah B3 nondominan, pengelolaannya dikerjasamakan melalui pengelola limbah B3 yang telah memiliki izin dari KLHK.
Kinerja lingkungan kedua adalah pengukuran air limbah yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal secara rutin setiap bulan. Pengukuran pihak eksternal dilakukan oleh Laboratorium Independen yang sudah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), sementara pengukuran oleh pihak internal dilakukan oleh Laboratorium Uji Kimia Petrokimia Gresik.
Dalam kinerja lingkungan, Petrokimia juga melakukan upaya pelestarian sumber daya melalui penghematan penggunaan air bagi produksi, serta melakukan efisiensi pada konsumsi energi melalui penerapan konsep Green Port. Selain itu, pada 2021 juga telah melakukan penanaman sebanyak 12.300 pohon, sebagai komitmen untuk perbaikan lingkungan di sekitar perusahaan.
"Berkat keseriusan dan konsistensi perusahaan dalam bidang pengelolaan lingkungan, kami juga berhasil meraih PROPERNAS EMAS dari KLHK. Ini menjadi catatan sejarah baru, karena merupakan capaian PROPERNAS EMAS pertama dalam sejarah berdirinya perusahaan," ujar Dwi.
Selain pengelolaan lingkungan, kinerja berkelanjutan berikutnya yang telah dijalankan adalah melibatkan masyarakat. Dalam program ini, pada 2021 melakukan investasi sosial kemasyarakatan sebesar Rp52,96 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp45,1 miliar. Hasilnya skor derajat kepuasan lingkungan meningkat menjadi 86,78.
Baca: Lolos Verifikasi Faktual, Yuni Astuti: Rumus Perindo DIY 4 Hebat 5 Sempurna.
Laporan berkelanjutan juga menyampaikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan aspek Sumber Daya Manusia (SDM). Produktivitas setiap karyawan di dalam setahun mampu menghasilkan nilai bagi perusahaan sebesar Rp13,61 miliar.
Berikutnya, laporan berkelanjutan juga memuat tentang kinerja ekonomi perusahaan di 2021. Adapun nilai ekonomi yang diperoleh sebesar Rp29,128 triliun, angka ini meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya Rp26,214 triliun.
ASRRAT Award merupakan penghargaan yang diberikan NCCR berkolaborasi dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) kepada lembaga atau perusahaan yang berhasil menerapkan kinerja berkelanjutan melalui penilaian kualitas laporan keberlanjutan atau sustainability report yang didasarkan pada standar GRI Standard (Global Reporting Initiative Standard).
Tujuannya memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah membuat laporan keberlanjutan dan mendorong peningkatan baik kuantitas maupun kualitas laporan, serta meningkatkan komitmen perusahaan agar terus berkontribusi kepada lingkungan dan masyarakat.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, transparansi menjadi salah satu semangat yang mendasari pembuatan pelaporan berkelanjutan perusahaannya. Penguatan transparansi ini menjadikan hasil penilaian di ajang ASRRAT meningkat dari Gold Rank menjadi Platinum Rank.
"Prestasi ini merupakan wujud kerja keras untuk masyarakat dan lingkungan. Tidak hanya karena komitmen transparansi sebagai wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan stakeholder agar memahami program-program yang telah dijalankan, tetapi juga karena fokus melalui berbagai program berkelanjutan yang kami laksanakan pada tahun 2021," kata Dwi Satriyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/12/2022).
Sustainability Report atau laporan berkelanjutan berjudul Strengthening Resilience for Enhancing Growth atau Memperkuat Ketahanan untuk Meningkatkan Pertumbuhan. Dalam laporan tersebut, sepanjang 2021 Petrokimia telah melakukan kinerja berkelanjutan yang dinilai sangat baik, terutama di bidang lingkungan dan sosial.
Pertama, pengolahan limbah. Dalam program ini perusahaan memiliki izin pengecualian gipsum dari kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga pengelolaannya semakin fleksibel.
Dengan pemanfaatan gipsum mampu mengurangi gas CO2 pada efek rumah kaca. Sedangkan, untuk limbah B3 nondominan, pengelolaannya dikerjasamakan melalui pengelola limbah B3 yang telah memiliki izin dari KLHK.
Kinerja lingkungan kedua adalah pengukuran air limbah yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal secara rutin setiap bulan. Pengukuran pihak eksternal dilakukan oleh Laboratorium Independen yang sudah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), sementara pengukuran oleh pihak internal dilakukan oleh Laboratorium Uji Kimia Petrokimia Gresik.
Dalam kinerja lingkungan, Petrokimia juga melakukan upaya pelestarian sumber daya melalui penghematan penggunaan air bagi produksi, serta melakukan efisiensi pada konsumsi energi melalui penerapan konsep Green Port. Selain itu, pada 2021 juga telah melakukan penanaman sebanyak 12.300 pohon, sebagai komitmen untuk perbaikan lingkungan di sekitar perusahaan.
"Berkat keseriusan dan konsistensi perusahaan dalam bidang pengelolaan lingkungan, kami juga berhasil meraih PROPERNAS EMAS dari KLHK. Ini menjadi catatan sejarah baru, karena merupakan capaian PROPERNAS EMAS pertama dalam sejarah berdirinya perusahaan," ujar Dwi.
Selain pengelolaan lingkungan, kinerja berkelanjutan berikutnya yang telah dijalankan adalah melibatkan masyarakat. Dalam program ini, pada 2021 melakukan investasi sosial kemasyarakatan sebesar Rp52,96 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp45,1 miliar. Hasilnya skor derajat kepuasan lingkungan meningkat menjadi 86,78.
Baca: Lolos Verifikasi Faktual, Yuni Astuti: Rumus Perindo DIY 4 Hebat 5 Sempurna.
Laporan berkelanjutan juga menyampaikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan aspek Sumber Daya Manusia (SDM). Produktivitas setiap karyawan di dalam setahun mampu menghasilkan nilai bagi perusahaan sebesar Rp13,61 miliar.
Berikutnya, laporan berkelanjutan juga memuat tentang kinerja ekonomi perusahaan di 2021. Adapun nilai ekonomi yang diperoleh sebesar Rp29,128 triliun, angka ini meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya Rp26,214 triliun.
(nag)