Sumpah Palapa Berujung Ricuh, Perdebatan Gajah Mada dan Gayatri hingga Pembunuhan Kembar

Jum'at, 25 November 2022 - 06:44 WIB
loading...
A A A
Gayatri memberi selamat kepada Gajah Mada yang setia mendukung kebijakan lama Kertanagara untuk menyatukan seluruh negeri di nusantara di bawah Majapahit. Dia pun meminta agar Gajah Mada menjelaskan mengapa ia terlalu lugas dan keras dalam presentasi pertamanya sebagai mahapatih.



Sejenak Gajah Mada membisu lalu memaparkan tekad dan sumpahnya kepada sosok wanita yang diseganinya itu.

Gajah Mada menjelaskan bertahun-tahun selama penantiannya menduduki kursi mahapatih Majapahit dia punya banyak waktu untuk memikirkan tujuan - tujuan yang diraihnya kelak saat menjabat. Dia yakin takdir telah menyerunya untuk memenuhi impian - impian kuno para leluhur, yakni menyatukan seluruh Nusantara di bawah bendera Majapahit.

Sebagian besar ancaman dari luar dan pemberontakan dari dalam yang dulu sempat menjadi rintangan telah berhasil dilumpuhkan, sehingga menurut Gajah Mada sekarang adalah waktu tepat untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut.

Gajah Mada hanya memikirkan apakah Majapahit harus menggunakan cara penguasaan secara bertahap dan halus, atau mengumumkannya secara langsung dan tegas ke seluruh wilayah. Mengingat pendahulunya Arya Tadah memilih pendekatan berhati-hati dan waspada.

Hal itu diakui Gajah Mada ke Gayatri berbeda dengan pribadi dirinya. Ia sosok tak sabaran, baginya yang utama adalah hasil. Meski ia mengakui pentingnya bergerak secara bertahap dan halus, bagi Gajah Mada tindakan dan pernyataan lugas tetap dibutuhkan pada waktu yang tepat.

Inilah yang mendorong dirinya secara gamblang dan jelas membeberkan arah kebijakan dalam rapat perdana majelis. Ia ingin tahu siapa saja yang sejak awal mendukungnya.



Namun kepada Gayatri, Gajah Mada tak pernah menduga hasilnya akan seperti itu. Ia mengira hanya Kembar yang akan menentangnya apapun yang ia usulkan. Tetapi justru banyak anggota majelis kerajaan yang menunjukkan ketidaksukaan mereka terhadap rencananya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)