BNPP dan Fopertas Bangun Laboratorium Perbatasan di Sambas
loading...
A
A
A
SAMBAS - Laboratorium Perbatasan (Border Edu Eco-Tourism) berbasis agroekowisata dikembangkan di Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. Pengembangan laboratorium ini untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat perbatasan.
Hal itu disepakati dalam pertemuan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP), Forum Perguruan Tinggi untuk Perbatasan (Fopertas) dengan Pemkab Sambas.
Sekretaris BNPP, Restuardy Daud menyampaikan kerja sama dengan Fopertas merupakan bagian langkah strategis pembangunan perbatasan yang melibatkan perguruan tinggi atau akademisi.
"Laboratorium Perbatasan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas ini bertujuan mendorong peningkatan kemandirian sekaligus daya saing ekonomi lokal. Selain itu, untuk pengembangan usaha dan teknologi tepat guna, serta keberlanjutan pemberdayaan masyarakat perbatasan negara," ujar Restuardy, Kamis (24/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Plh Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, Gutmen Nainggolan, mengungkapkan Pemkab Sambas menyambut baik rencana Laboratorium Perbatasan.
"Sekda Sambas mewakili Pemda menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BNPP dan Tim Fopertas yang telah memilih Desa Temajuk sebagai lokus pembinaan masyarakat perbatasan dalam konteks agroekowisata. Pemda Sambas menyampaiakan dukungan terhadap program ini," ujar Gutmen.
Sementara, Koordinator Fopertas, Prof Suratman, dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, Laboratorium Perbatasan tersebut memiliki enam potensi dan manfaat. Di antaranya yaitu menjadi area tumbuh cepat dan sejahtera, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka kesempatan kerja.
Selanjutnya membuka peluang/kesempatan ekonomi antarnegara, menjadi wahana penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) bagi pendidikan, dan mendukung pembangunan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Paloh-Aruk.
Laboratorium Perbatasan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan guna memaksimalkan keunggulan Desa Temajuk yang memiliki pesisir pantai berbatu unik dengan panorama sunset yang indah. Pantai ini juga menyimpan kekhasan biota laut penyu dan potensi wisata bahari snorkling, keunikan homestay (rumah terbalik).
Program yang akan diterapkan antara lain pengelolaan secara kolaboratif, site plan tata kelola, pengembangan Iptek tepat guna dan kearifan lokal. Selanjutnya sinergitas kegiatan dan fungsi dengan formulasi berupa Kedai Reka sehingga tumbuh usaha-usaha di Temajuk yang dapat memberikan sumbangan pada PAD.
Fopertas juga akan membantu pendampingan kepada Kabaupaten Sambas dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di perbatasan Paloh-Aruk dan dalam meningkatkan Anugerah Desa Wisata dari urutan 300 menjadi 50 besar.
Hal itu disepakati dalam pertemuan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP), Forum Perguruan Tinggi untuk Perbatasan (Fopertas) dengan Pemkab Sambas.
Sekretaris BNPP, Restuardy Daud menyampaikan kerja sama dengan Fopertas merupakan bagian langkah strategis pembangunan perbatasan yang melibatkan perguruan tinggi atau akademisi.
"Laboratorium Perbatasan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas ini bertujuan mendorong peningkatan kemandirian sekaligus daya saing ekonomi lokal. Selain itu, untuk pengembangan usaha dan teknologi tepat guna, serta keberlanjutan pemberdayaan masyarakat perbatasan negara," ujar Restuardy, Kamis (24/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Plh Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, Gutmen Nainggolan, mengungkapkan Pemkab Sambas menyambut baik rencana Laboratorium Perbatasan.
"Sekda Sambas mewakili Pemda menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BNPP dan Tim Fopertas yang telah memilih Desa Temajuk sebagai lokus pembinaan masyarakat perbatasan dalam konteks agroekowisata. Pemda Sambas menyampaiakan dukungan terhadap program ini," ujar Gutmen.
Sementara, Koordinator Fopertas, Prof Suratman, dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, Laboratorium Perbatasan tersebut memiliki enam potensi dan manfaat. Di antaranya yaitu menjadi area tumbuh cepat dan sejahtera, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka kesempatan kerja.
Selanjutnya membuka peluang/kesempatan ekonomi antarnegara, menjadi wahana penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) bagi pendidikan, dan mendukung pembangunan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Paloh-Aruk.
Laboratorium Perbatasan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan guna memaksimalkan keunggulan Desa Temajuk yang memiliki pesisir pantai berbatu unik dengan panorama sunset yang indah. Pantai ini juga menyimpan kekhasan biota laut penyu dan potensi wisata bahari snorkling, keunikan homestay (rumah terbalik).
Program yang akan diterapkan antara lain pengelolaan secara kolaboratif, site plan tata kelola, pengembangan Iptek tepat guna dan kearifan lokal. Selanjutnya sinergitas kegiatan dan fungsi dengan formulasi berupa Kedai Reka sehingga tumbuh usaha-usaha di Temajuk yang dapat memberikan sumbangan pada PAD.
Fopertas juga akan membantu pendampingan kepada Kabaupaten Sambas dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di perbatasan Paloh-Aruk dan dalam meningkatkan Anugerah Desa Wisata dari urutan 300 menjadi 50 besar.
(shf)