Kapal Nelayan di Tanah Laut Kalsel Tenggelam Dihantam Puting Beliung, 1 ABK Tewas
loading...
A
A
A
TANAH LAUT - Sebuah kapal nelayan dengan sembilan anak buah kapal (ABK) tenggelam diperairan Laut, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) usai dihantam angin puting beliung , Rabu (23/11/2022) malam. Dalam perstiwa ini satu ABK tewas tenggelam, delapan lainnya selamat.
Kapal dengan bobot 11 gross ton itu sedang mencari ikan di perairan Laut, Kecamatan Kintap ketika angin puting beliung melandanya. Korban meninggal adalah Murni (50) warga Desa Kuala Tambangan, Kecamatan Takisung.
Ibrahim, salah satu ABK yang selamat mengatakan, KM Lembayung tenggelam sekitar pukul 20.00 Wita setelah diterjang hujan dan ombak besar dan dihantam angin puting beliung.
Ibrahim menuturkan, KM Lembayung sempat putar haluan ke daratan untuk menghindari cuaca buruk yang diperkirakan akan terjadi.
Namun belum sampai ke tujuan, saat kapal berada 5 mil dari Muara Kintap tiba-tiba pusaran angin menerjang bagian samping kiri kapal. "Akibatnya kapal miring ke kanan dan perlahan kemasukan air sampai tenggelam," ujar Ibahim, Kamis (24/11/2022).
Delapan ABK menyelamatkan diri dengan berpegangan di boks ikan yang terbuat dari styrofoam. Sedangkan korban berpegang pada jerigen yang tidak ada penutupnya. "Diperkirakan korban tidak dapat membuang air yang masuk dalam jerigen sehingga jerigen tidak dapat mengapung dengan baik," imbuhnya.
Sebelum menemukan delapan nelayan yang selamat, kapal nelayan penyelamat terlebih dahulu menemukan jasad Murni yang mengambang tertelungkup, tidak jauh dari jerigen yang dipegangnya.
Sementara itu, Syaipulah mengaku, saat keluar dari kapal, dirinya langsung naik ke atap kapal untuk melepas boks ikan. Dia berhasil melepas tali boks dan menjadi tempat berpegang delapan ABK termasuk dirinya.
Kapal dengan bobot 11 gross ton itu sedang mencari ikan di perairan Laut, Kecamatan Kintap ketika angin puting beliung melandanya. Korban meninggal adalah Murni (50) warga Desa Kuala Tambangan, Kecamatan Takisung.
Baca Juga
Ibrahim, salah satu ABK yang selamat mengatakan, KM Lembayung tenggelam sekitar pukul 20.00 Wita setelah diterjang hujan dan ombak besar dan dihantam angin puting beliung.
Ibrahim menuturkan, KM Lembayung sempat putar haluan ke daratan untuk menghindari cuaca buruk yang diperkirakan akan terjadi.
Namun belum sampai ke tujuan, saat kapal berada 5 mil dari Muara Kintap tiba-tiba pusaran angin menerjang bagian samping kiri kapal. "Akibatnya kapal miring ke kanan dan perlahan kemasukan air sampai tenggelam," ujar Ibahim, Kamis (24/11/2022).
Delapan ABK menyelamatkan diri dengan berpegangan di boks ikan yang terbuat dari styrofoam. Sedangkan korban berpegang pada jerigen yang tidak ada penutupnya. "Diperkirakan korban tidak dapat membuang air yang masuk dalam jerigen sehingga jerigen tidak dapat mengapung dengan baik," imbuhnya.
Sebelum menemukan delapan nelayan yang selamat, kapal nelayan penyelamat terlebih dahulu menemukan jasad Murni yang mengambang tertelungkup, tidak jauh dari jerigen yang dipegangnya.
Sementara itu, Syaipulah mengaku, saat keluar dari kapal, dirinya langsung naik ke atap kapal untuk melepas boks ikan. Dia berhasil melepas tali boks dan menjadi tempat berpegang delapan ABK termasuk dirinya.
(don)