Pemprov Jabar Telah Gelontorkan Rp1,2 Triliun untuk Penanggulangan Wabah Corona
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga saat ini, Pemprov Jabar telah mencairkan anggaran hingga Rp1,2 triliun untuk penanggulangan pandemi virus Corona (COVID-19) di Provinsi Jabar.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, anggaran tersebut digunakan untuk bantuan sosial (bansos), pengadaan alat kesehatan, dan anggaran penugasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jabar.
"Sudah Rp1,2 triliun pencairan dari dana provinsi di antaranya untuk bansos, pembelian alat kesehatan, dan anggaran penugasan gugus tugas," kata Kang Emil di Bandung, Senin (27/4/2020).
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, hingga saat ini, Pemprov Jabar juga telah menyalurkan sekitar 12.000 paket bansos berupa sembako dan uang tunai senilai total Rp500.000 bagi keluarga terdampak COVID-19 di Jabar.
"Yang sudah disalurkan ada 12 ribuan KK (kepala keluarga) dan yang dikembalikan ada 900-an. Mayoritas sudah banyak diterima atau 99 persen yang menerima dengan baik," ujar Gubernur.
Kang Emil meyakinkan, pihaknya terus menyempurnakan data penerima bansos. Selain itu, penyaluran bansos pun terus dilakukan.
"Begitu banyak warga yang terdampak di Jabar dari target kami 40 persen, ternyata yang meminta bansos mencapai 63 persen dari jumlah penduduk yang mendekati 50 juta jiwa," tutur Kang Emil.
"63 persen data warga baru beres subuh tadi. Jadi untuk yang belum sedang dalam proses (penyaluran)," tandas dia.
Diketahui, bansos Pemprov Jabar senilai total Rp500.000 tersebut merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan untuk warga terdampak pandemi COVID-19.
Sembilan pintu itu adalah program Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bansos dari Presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari pemerintah kabupaten/kota.
Selain itu, Pemprov Jabar juga menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu yang bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Meski begitu, bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran dan mekanismenya.
"Akan kita bantu, pintunya ada sembilan pertolongan, namun tanggung jawab kami ada di dua pintu, yaitu bansos provinsi dan Gasibu. Sisanya bantuan dari pusat dan kota/kota," pungkas Kang Emil.
Lihat Juga: Silaturahmi Ridwan Kamil dan Sandi Uno di Masa Tenang Pilkada: Dua Sahabat Saling Mendoakan
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, anggaran tersebut digunakan untuk bantuan sosial (bansos), pengadaan alat kesehatan, dan anggaran penugasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jabar.
"Sudah Rp1,2 triliun pencairan dari dana provinsi di antaranya untuk bansos, pembelian alat kesehatan, dan anggaran penugasan gugus tugas," kata Kang Emil di Bandung, Senin (27/4/2020).
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, hingga saat ini, Pemprov Jabar juga telah menyalurkan sekitar 12.000 paket bansos berupa sembako dan uang tunai senilai total Rp500.000 bagi keluarga terdampak COVID-19 di Jabar.
"Yang sudah disalurkan ada 12 ribuan KK (kepala keluarga) dan yang dikembalikan ada 900-an. Mayoritas sudah banyak diterima atau 99 persen yang menerima dengan baik," ujar Gubernur.
Kang Emil meyakinkan, pihaknya terus menyempurnakan data penerima bansos. Selain itu, penyaluran bansos pun terus dilakukan.
"Begitu banyak warga yang terdampak di Jabar dari target kami 40 persen, ternyata yang meminta bansos mencapai 63 persen dari jumlah penduduk yang mendekati 50 juta jiwa," tutur Kang Emil.
"63 persen data warga baru beres subuh tadi. Jadi untuk yang belum sedang dalam proses (penyaluran)," tandas dia.
Diketahui, bansos Pemprov Jabar senilai total Rp500.000 tersebut merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan untuk warga terdampak pandemi COVID-19.
Sembilan pintu itu adalah program Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bansos dari Presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari pemerintah kabupaten/kota.
Selain itu, Pemprov Jabar juga menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu yang bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Meski begitu, bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran dan mekanismenya.
"Akan kita bantu, pintunya ada sembilan pertolongan, namun tanggung jawab kami ada di dua pintu, yaitu bansos provinsi dan Gasibu. Sisanya bantuan dari pusat dan kota/kota," pungkas Kang Emil.
Lihat Juga: Silaturahmi Ridwan Kamil dan Sandi Uno di Masa Tenang Pilkada: Dua Sahabat Saling Mendoakan
(awd)