Menhub Tak Tega Sebut Kerugian Industri Penerbangan Domestik

Senin, 27 April 2020 - 21:51 WIB
loading...
Menhub Tak Tega Sebut Kerugian Industri Penerbangan Domestik
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di tengah pandemi Corona, industri penerbangan adalah sektor transportasi yang bakal banyak mengalami kerugian. Sementara, sektor-sektor transportasi yang lain tidak separah industri penerbangan.

Kerugian itu seiring implementasi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi untuk Pelarangan Mudik Lebaran 1441 Hijriah. Ditambah sebelumnya telah diterapkan PSBB yang membuat penurunan jumlah penumpang secara signifikan.( Baca:Gawat, 70 Persen Kasus Positif Corona di Sumsel Merupakan OTG )

"Tidak ada penurunan jumlah angkutan, kecuali udara. Ya ada penurunan occupancy, tapi darat dan kereta api masih naik 15%. Laut kapasitasnya sama turun 20%. Angkutan udara kapasitasnya sama, turunnya agak banyaklah. Tanya sendiri, saya enggak tega ngomongnya,” kata Menhub Budi Karya di Jakarta, Senin (27/4/2020)

Dia pun melanjutkan khusus untuk Bali ada sekitar 100 penerbangan ke Bali dan sekarang nyaris tidak ada. Selain penumpang, angkutan kargo udara juga terhenti yang membuat biaya logistik menjadi sangat mahal karena tidak ada penerbangan.

“Kepada Bapak Presiden saya laporkan ada jalan keluar. Yaitu pertama ke Jakarta, occupancy masih di bawah 50 persen. Ke jakarta sehari langsung jalan atau kumpulkan setiap dua kali seminggu kita lakukan (penerbangan) khusus. Gubernur Bali sahabat saya, saya akan bicara dengan dia,” ungkap Menhub.

Sementara itu Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) mencatat nilai kerugian yang diderita oleh maskapai imbas penyebaran Corona hampir terjadi di seluruh dunia.

Sebelumnya, Ketua Umum Inaca Denon Prawiraatmadja mengatakan dalam 3 bulan terakhir, total kerugian maskapai domestik mencapai USD 812 juta.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5621 seconds (0.1#10.140)