Banjir Bandang Terjang Wajo, 8 Kecamatan Terendam
loading...
A
A
A
WAJO - Banjir bandang menerjang Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (8/7/2020) siang. Delapan kecamatan terendam banjir antara 50 cm hingga 2,60 meter. Korban banjir yang bertahan di rumah membutuhkan uluran tangan Pemerintah.
Meluasnya banjir akibat diguyur hujan dan kiriman air dari Kabupaten tetangga membuat Sungai Walenae meluap. Banjir semakin parah, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo justru mencabut status bencana Wajo. Bahkan Posko Terpadu dibubarkan.
Warga korban banjir pun akhirnya berharap kepada pemerintah setempat agar memperhatikan nasib para korban banjir. (Baca jug: Warga Keluhkan Penyemprotan Disinfektan di Wajo Belum Merata )
“Banjir terparah di Kecamatan Tempe telah merendam pemukiman warga selama 2 bulan lamanya. Pemkab Wajo belum menentukan statu bencana banjir selanjutnya. Korban banjir saat ini bertahan di rumah dan ada yang mengungsi sebanyak 18 kepala keluarga,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo Ardi Anugrah.
Dari pantauan di lokasi banjir 8 kecamatan terendam banjir. Banjir terparah di Kecamatan Tempe, dimana pemukiman warga terendam banjir 2,40 cm. Sehingga mengakibatkan aktivitas warga lumpuh akibat akses teransportasi darat terputus.
Sedangkan kondisi pemukiman layaknya mirip genangan air. Para korban banjir berharap bantuan pemerintah agar mereka bisa bertahan di tengah kepungan banjir pada masa pandemi COVID-19 kali ini.
Meluasnya banjir akibat diguyur hujan dan kiriman air dari Kabupaten tetangga membuat Sungai Walenae meluap. Banjir semakin parah, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo justru mencabut status bencana Wajo. Bahkan Posko Terpadu dibubarkan.
Warga korban banjir pun akhirnya berharap kepada pemerintah setempat agar memperhatikan nasib para korban banjir. (Baca jug: Warga Keluhkan Penyemprotan Disinfektan di Wajo Belum Merata )
“Banjir terparah di Kecamatan Tempe telah merendam pemukiman warga selama 2 bulan lamanya. Pemkab Wajo belum menentukan statu bencana banjir selanjutnya. Korban banjir saat ini bertahan di rumah dan ada yang mengungsi sebanyak 18 kepala keluarga,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo Ardi Anugrah.
Dari pantauan di lokasi banjir 8 kecamatan terendam banjir. Banjir terparah di Kecamatan Tempe, dimana pemukiman warga terendam banjir 2,40 cm. Sehingga mengakibatkan aktivitas warga lumpuh akibat akses teransportasi darat terputus.
Sedangkan kondisi pemukiman layaknya mirip genangan air. Para korban banjir berharap bantuan pemerintah agar mereka bisa bertahan di tengah kepungan banjir pada masa pandemi COVID-19 kali ini.
(nth)