Kisah Candi Sumber Tetek, Mandi di Sini Diyakini Bisa Awet Muda

Selasa, 15 November 2022 - 05:03 WIB
loading...
Kisah Candi Sumber Tetek, Mandi di Sini Diyakini Bisa Awet Muda
Patung yang menempel pada dinding candi yang tersusun rapi dari bata merah itu memancarkan sumber air. Menariknya, air itu keluar dari dua payudara si patung. Foto ist
A A A
Patung yang menempel pada dinding candi yang tersusun dari bata merah itu memancarkan sumber air. Menariknya, air itu keluar dari dua payudara si patung. Masyarakat setempat meyakini bahwa orang yang memiliki penyakit dan membasuh wajah dari air ini, akan sembuh. Tidak hanya itu, konon air dari tetek relif ini berkhasiat membuat wajah awet muda.



Itulah sebabnya, tempat ini banyak dikunjungi wisatawan baik domestik pun asing. Ada yang mungkin sekadar merasakan sensasi segarnya air pegunungan. Tapi tak sedikit juga yang datang dengan hasrat tidak mau tua alias ingin awet muda. Baca Juga: Keindahan Candi Banyunibo di Sleman

Patung yang memancarkan 'obat' awet muda itu menempel di candi yang sohor disebut Candi Sumber Tetek atau Candi Belahan. Patung yang terpahat di dinding candi adalah sosok Dewi Laksmi. Air yang memancar, keluar dari payudara Dewi Laksmi. Sebelahan Dewi Laksmi, ada patung Dewi Sri, yang juga menempel pada dinding candi.

Kedua Dewi ini adalah istri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan. Terletak di wilayah Dusun Belahan, Desa Wonosonyo, Kecamatan Gempol, Candi Sumber Tetek ini merupakan pertirtaan (tempat mandi) yang dibangun Airlangga untuk permaisuri dan selirnya. Pertirtaan ini berbentuk segi empat dengan ukuran kurang lebih 4x5 meter dan dialiri air pegunungan melalui pipa kecil.

Di kompleks candi ini mulanya terdapat arca Dewa Wisnu yang digambarkan menurut rupa Airlangga yang tengah mengendarai Garuda. Namun arca tersebut telah dipindahkan ke Museum Purba Trowulan di Mojokerto. Candi ini dibangun pada tahun 1049 Masehi atau pada abad ke-11 masa Kerajaan Kahuripan. Baca Juga: Candi Paling Indah Berbagai Negara yang Wajib Kamu Kunjungi
Candi Sumber Tetek berada di kawasan hutan yang dikelola Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan yaitu pada petak 10 a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Betro, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan. Atau secara administratif ada di desa Wonosunyo kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan.

Menurut warga setempat, pada hari-hari tertentu, terutama malam Jumat Legi, banyak pengunjung yang melaksanakan ritual ngalap berkah.

Untuk menuju lokasi Candi Sumber Tetek pengunjung dapat menempuh perjalanan dengan kendaraan umum dari Gempol menuju Desa Wonosunyo. Waktu tempuh sekitar 30 menit.

Desa ini mempunyai 6 dusun yaitu dusun Betro, Wonosunyo 1, Wonosunyo 2, Badut, Belahan Jowo dan Belahan Nongko. Pekerjaan penduduk desa ini mayoritas sebagai petani dan peternak sapi lemosin.

Disadur dari berbagai sumber
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5971 seconds (0.1#10.140)