Keindahan Candi Banyunibo di Sleman

Minggu, 31 Januari 2016 - 07:01 WIB
Keindahan Candi Banyunibo...
Keindahan Candi Banyunibo di Sleman
A A A
YOGYAKARTA - Candi-candi yang berukuran kecil, kini sudah mulai dilirik oleh wisatawan. Lokasinya yang berada di tengah pematang dan bernuansa hening, membuat pengunjung lebih bisa menikmati bangunan cagar budaya tersebut.

Semisal saja Candi Banyunibo yang berada di Dusun Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Candi yang terletak di dataran rendah tersebut menyajikan panorama alam yang masih terjaga.

Selain itu, taman di kompleks candi tersebut membuat pengunjung ingin lebih berlama-lama menikmati suasana atau sekadar beristirahat.

"Menarik, bagus. Candinya masih sepi. Suka yang sepi, kan mau lihat candi, bukan lihat orang," kata Wahyu Putri Larasati (24), perempuan yang tinggal di daerah Jalan Godean km 6, Yogyakarta.

Candi Banyunibo terdiri atas satu candi induk menghadap ke barat dan enam perwara berbentuk stupa di sisi selatan dan timurnya. Berdasarkan bentuk atap candi induk, latar belakang keagamaan situs tersebut diketahui, yaitu Buddha.

Candi induknya berukuran 15,32x14,25 meter dengan ketinggian 14,25 meter. Tubuhnya berukuran lebih kecil dari kaki, sehingga di sekelilingnya terbentuk lorong yang disebut selasar.

Pada sisi sebelah barat terdapat tangga di tengahnya yang berfungsi untuk jalan masuk menuju bilik candi.

Di dinding sebelah kanan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak. Sedangkan di sebelah kiri ada relief berupa pria dalam posisi duduk.

Kedua relief tersebut menggambarkan Hariti, dewi kesuburan dalam agama Buddha dan suaminya, Vaisravana.

"Candi Banyunibo itu candi agama Buddha yang secara arsitektur beda dengan candi Buddha yang lainnya. Candi ini ditemukan sejak zaman Belanda, tapi baru dipugar oleh kita," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti.

Untuk menuju ke situs ini, sebenarnya cukup mudah. Hanya berada di sebelah selatan situs Ratu Boko yang sudah banyak dikenal oleh wisatawan.

Namun, karena jalannya masih sempit dan di tengah pematang, pengunjung harus lebih jeli untuk mencarinya. "Itu yang menjadi PR kita, semoga pihak Pemda ikut memperhatikan," ucapnya.

Menurutnya, situs candi di Yogyakarta cukup banyak yang masih jarang dikunjungi. Hanya segelintir saja yang selalu dibanjiri oleh wisatawan, seperti Prambanan atau Ratu Boko.

PILIHAN:
Moehammad Jasin, Bapak Brimob Polri

Dua Pelaku Begal Diringkus saat Pesta Seks
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2384 seconds (0.1#10.140)