Kepala Desa di OKI Umumkan Hasil Rapid Test di Depan Warga
loading...
A
A
A
OKI - Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Penyebaran COVID-19 Kabupaten OKI melakukan rapid test terhadap mereka yang pernah kontak erat dengan AZ (40), warga Desa Tapus, Kecamatan Pampangan, OKI, yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol COVID-19 di Palembang.
Iwan Setiawan, Juru bicara Gugas Covid OKI, mengungkapkan Tim Surveilans Epidemiologi Dinkes Kabupaten OKI Bersama Tim dari Puskesmas Keman telah melaksanakan tes Rapid Diagnostic Tes (RDT) terhadap keluarga dan mereka yang kontak erat almarhum pada Minggu, (26/4) pagi.
"Dari hasil pemeriksaan RDT di Desa Tapus terhadap mereka yang kontak erat, didapatkan bahwa mereka hasilnya negatif Corona," tegas Iwan. ( Baca:Gawat, 70 Persen Kasus Positif Corona di Sumsel Merupakan OTG )
Hasil itu, tambah dia, langsung diumunkan oleh Kepala Desa Setempat di hadapan warga yang hadir satu per satu.
"Agar warga tidak resah, hasil diumumkan di muka umum oleh kepala desa," ungkap dia.
Iwan mengungkap, dari hasil anamnesa dan diagnosa, almarhum AZ (40) menderita hemiparese dan hypertensi.
"Yaitu sebagian tubuh melemah dan darah tinggi. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa ada pneumonia" terangnya.
Dari hasil pemeriksaan itu, tegas Iwan, tidak ada tanda-tanda kuat mengarah ke COVID-19. Ditambah lagi belum ada hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa almarhum terpapar Corona.
Iwan Setiawan, Juru bicara Gugas Covid OKI, mengungkapkan Tim Surveilans Epidemiologi Dinkes Kabupaten OKI Bersama Tim dari Puskesmas Keman telah melaksanakan tes Rapid Diagnostic Tes (RDT) terhadap keluarga dan mereka yang kontak erat almarhum pada Minggu, (26/4) pagi.
"Dari hasil pemeriksaan RDT di Desa Tapus terhadap mereka yang kontak erat, didapatkan bahwa mereka hasilnya negatif Corona," tegas Iwan. ( Baca:Gawat, 70 Persen Kasus Positif Corona di Sumsel Merupakan OTG )
Hasil itu, tambah dia, langsung diumunkan oleh Kepala Desa Setempat di hadapan warga yang hadir satu per satu.
"Agar warga tidak resah, hasil diumumkan di muka umum oleh kepala desa," ungkap dia.
Iwan mengungkap, dari hasil anamnesa dan diagnosa, almarhum AZ (40) menderita hemiparese dan hypertensi.
"Yaitu sebagian tubuh melemah dan darah tinggi. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa ada pneumonia" terangnya.
Dari hasil pemeriksaan itu, tegas Iwan, tidak ada tanda-tanda kuat mengarah ke COVID-19. Ditambah lagi belum ada hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa almarhum terpapar Corona.
(ihs)