Wisata Lembang Dibuka, Wisatawan Diprediksi Penuh di Akhir Pekan
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai hari ini sudah kembali diperbolehkan menerima kunjungan wisatawan dari luar Jawa Barat.
Tidak hanya itu, tingkat kunjungan wisatawan yang awalnya masih dibatasi 30% dari total kapasitas, kini juga sudah dinaikan menjadi 50% dari daya tampung pengunjung.
Pantauan di lapangan beberapa kendaraan dari luar Bandung seperti B, F, dan T, sudah mulai tampak masuk ke beberapa objek wisata.
Arus lalu lintas di wilayah Lembang yang saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tampak lengang kini kembali ramai meski belum menimbulkan kemacetan berarti.
"Sejak objek wisata kembali dibuka 13 Juni 2020 lalu dan mulai hari ini untuk wisatawan luar Jabar pengunjung memang ramai. Tapi saya prediksi pada akhir pekan nanti pengunjung mulai padat, karena sekarang kan masih hari kerja," ujar Public Relation The Great Asia Africa, Intania Setiati, Selasa (7/7/2020).
Pihaknya tetap akan menerapkan protokol kesehatan yang serupa dengan sebelumnya. Seperti wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan penyemprotan disinfektan pada spot yang banyak dikerumuni warga saat objek wisata tutup.
Ada juga penambahan wastafel cuci tangan di beberapa tempat, sementara untuk anak usia di bawah tiga tahun dan lansia belum dibolehkan masuk.
Kapolres Cimahi AKBP Mochammad Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, telah mengantisipasi kemungkinan objek-objek wisata di KBB kembali diserbu pengunjung usai wisatawan luar Jabar diperbolehkan masuk.
Termasuk juga menyiapkan personel di objek wisata serta di titik-titik yang rawan terjadi kemacetan akibat keluar masuk kendaraan di tempat wisata.
"Pengelola wisata sudah siap dengan protokol kesehatannya. Kami juga di setiap objek wisata menempatkan sebanyak lima orang aparat dari TNI/Polri," kata Yoris.
Dirinya menilai, jika semua pengelola objek wisata menerapkan protokol kesehatan seusai arahan pemerintah maka akan aman dikunjungi . (Baca juga: Terima Suap, Eks Bupati Indramayu Supendi Divonis 4,5 Tahun)
Semisal dari sejak pintu masuk sudah menyediakan tempat cuci tangan. Serta diberlakukan pengecekan suhu tubuh dan mewajibkan wisatawan menggunakan masker, maka penyebaran COVID-19 bisa dihindari.
"Patuhi protokol kesehatan baik oleh pengelola ataupun pengunjung, seperti anjuran pemerintah," pintanya.
Lihat Juga: Kayanya Alam Nusantara di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Bikin Pedagang Tingkok Terpana
Tidak hanya itu, tingkat kunjungan wisatawan yang awalnya masih dibatasi 30% dari total kapasitas, kini juga sudah dinaikan menjadi 50% dari daya tampung pengunjung.
Pantauan di lapangan beberapa kendaraan dari luar Bandung seperti B, F, dan T, sudah mulai tampak masuk ke beberapa objek wisata.
Arus lalu lintas di wilayah Lembang yang saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tampak lengang kini kembali ramai meski belum menimbulkan kemacetan berarti.
"Sejak objek wisata kembali dibuka 13 Juni 2020 lalu dan mulai hari ini untuk wisatawan luar Jabar pengunjung memang ramai. Tapi saya prediksi pada akhir pekan nanti pengunjung mulai padat, karena sekarang kan masih hari kerja," ujar Public Relation The Great Asia Africa, Intania Setiati, Selasa (7/7/2020).
Pihaknya tetap akan menerapkan protokol kesehatan yang serupa dengan sebelumnya. Seperti wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan penyemprotan disinfektan pada spot yang banyak dikerumuni warga saat objek wisata tutup.
Ada juga penambahan wastafel cuci tangan di beberapa tempat, sementara untuk anak usia di bawah tiga tahun dan lansia belum dibolehkan masuk.
Kapolres Cimahi AKBP Mochammad Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, telah mengantisipasi kemungkinan objek-objek wisata di KBB kembali diserbu pengunjung usai wisatawan luar Jabar diperbolehkan masuk.
Termasuk juga menyiapkan personel di objek wisata serta di titik-titik yang rawan terjadi kemacetan akibat keluar masuk kendaraan di tempat wisata.
"Pengelola wisata sudah siap dengan protokol kesehatannya. Kami juga di setiap objek wisata menempatkan sebanyak lima orang aparat dari TNI/Polri," kata Yoris.
Dirinya menilai, jika semua pengelola objek wisata menerapkan protokol kesehatan seusai arahan pemerintah maka akan aman dikunjungi . (Baca juga: Terima Suap, Eks Bupati Indramayu Supendi Divonis 4,5 Tahun)
Semisal dari sejak pintu masuk sudah menyediakan tempat cuci tangan. Serta diberlakukan pengecekan suhu tubuh dan mewajibkan wisatawan menggunakan masker, maka penyebaran COVID-19 bisa dihindari.
"Patuhi protokol kesehatan baik oleh pengelola ataupun pengunjung, seperti anjuran pemerintah," pintanya.
Lihat Juga: Kayanya Alam Nusantara di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit, Bikin Pedagang Tingkok Terpana
(boy)