Memilukan! Gadis Obesitas Berbobot 190 Kg di Tanah Laut Terendam Banjir
loading...
A
A
A
TANAH LAUT - Nasib memilukan dialami Nur Sifa Sukmawati, gadis penderita obesitas di Desa Kurau Utara, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Gadis berbobot 190 kg tersebut, sempat terendam banjir karena tak mampu pindah dari tempat tidur.
Saat banjir menerjang, Nur Sifa Sukmawati sedang berada di rumah sendirian, karena orang tuanya sedang pergi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penderita obesitas ini, berasal dari keluarga kurang mampu.
Melihat kondisi gadis penderita obesitas tersebut, aparat Desa Kurau Utara, akhirnya memindahkan Nur Sifa Sukmawati ke bale-bale agar tidak terendam banjir. Banjir sering menerjang kawasan tersebut, akibat pasang air laut.
Sekitar satu bulan lebih, gadis penderita obesitas tersebut tidur di lantai ruang tamu rumahnya yang berada di gang sempit Jalan Swadaya RT 2 RW 1 Desa Kurau Utara. Bahkan, dia harus basah-basahan sampai kondisi banjir surut.
Gadis penderita obesitas berusia 26 tahun tersebut, merupakan sulung dari tiga bersaudara anak pasangan almarhum Abdul Gani dan Samsiah. Dia lahir pada 16 Oktober 1996 dalam kondisi prematur.
Sejak tahun 2014, tubuhnya berangsur-angsur gemuk sampai akhirnya mengalami obesitas dan susah untuk berdiri. Nur Sifa Sukmawati juga sempat mendapat perawatan dari Rumah Sakit Sambang Lihum.
Kabar tentang adanya gadis penderita obesitas ini, berawal dari unggahan seorang apatur Desa Kurau Utara, Muhtasar Mazid di grup WhastApp (WA). Dalam unggahannya, dia mengaku tergerak untuk membantu agar penderita obesitas ini mendapatkan perawatan.
Muhtasar Mazid mengatakan, mengetahui adanya warga yang menderita obesitas saat dilakukan pendataan oleh petugas desa. "Temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan tim kesehatan dari Puskesmas Bumi Makmur," tuturnya.
Sementara itu orang tua Nur Sifa Sukmawati, Samsiah mengatakan, awalnya putri sulungnya tersebut masih bisa bergerak meski memiliki bobot lebih dari 100 kg. "Dia bahkan sering datang langsung saat memeriksakan kesehatan di Puskesmas," terangnya.
Menurut janda berusia 44 tahun itu, dia tidak dapat membawa anaknya ke rumah sakit seperti disarankan pihak Puskesmas karena tidak ada yang menjaga, sementara dia harus mencari nafkah untuk keluarga dengan berjualan kue.
Sejak muncul di media sosial, rumah keluarga Nur Sifa Sukmawati di gang sempit banyak dikunjungi, termasuk dari Dinas Sosial Kabupaten Tanah Laut, Ketua Pokjaluh Kalsel, petugas dari Puskesmas Bumi Makmur, dan Baznas Kabupaten Tanah Laut.
Saat banjir menerjang, Nur Sifa Sukmawati sedang berada di rumah sendirian, karena orang tuanya sedang pergi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penderita obesitas ini, berasal dari keluarga kurang mampu.
Melihat kondisi gadis penderita obesitas tersebut, aparat Desa Kurau Utara, akhirnya memindahkan Nur Sifa Sukmawati ke bale-bale agar tidak terendam banjir. Banjir sering menerjang kawasan tersebut, akibat pasang air laut.
Sekitar satu bulan lebih, gadis penderita obesitas tersebut tidur di lantai ruang tamu rumahnya yang berada di gang sempit Jalan Swadaya RT 2 RW 1 Desa Kurau Utara. Bahkan, dia harus basah-basahan sampai kondisi banjir surut.
Gadis penderita obesitas berusia 26 tahun tersebut, merupakan sulung dari tiga bersaudara anak pasangan almarhum Abdul Gani dan Samsiah. Dia lahir pada 16 Oktober 1996 dalam kondisi prematur.
Sejak tahun 2014, tubuhnya berangsur-angsur gemuk sampai akhirnya mengalami obesitas dan susah untuk berdiri. Nur Sifa Sukmawati juga sempat mendapat perawatan dari Rumah Sakit Sambang Lihum.
Kabar tentang adanya gadis penderita obesitas ini, berawal dari unggahan seorang apatur Desa Kurau Utara, Muhtasar Mazid di grup WhastApp (WA). Dalam unggahannya, dia mengaku tergerak untuk membantu agar penderita obesitas ini mendapatkan perawatan.
Muhtasar Mazid mengatakan, mengetahui adanya warga yang menderita obesitas saat dilakukan pendataan oleh petugas desa. "Temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan tim kesehatan dari Puskesmas Bumi Makmur," tuturnya.
Sementara itu orang tua Nur Sifa Sukmawati, Samsiah mengatakan, awalnya putri sulungnya tersebut masih bisa bergerak meski memiliki bobot lebih dari 100 kg. "Dia bahkan sering datang langsung saat memeriksakan kesehatan di Puskesmas," terangnya.
Menurut janda berusia 44 tahun itu, dia tidak dapat membawa anaknya ke rumah sakit seperti disarankan pihak Puskesmas karena tidak ada yang menjaga, sementara dia harus mencari nafkah untuk keluarga dengan berjualan kue.
Sejak muncul di media sosial, rumah keluarga Nur Sifa Sukmawati di gang sempit banyak dikunjungi, termasuk dari Dinas Sosial Kabupaten Tanah Laut, Ketua Pokjaluh Kalsel, petugas dari Puskesmas Bumi Makmur, dan Baznas Kabupaten Tanah Laut.
(eyt)