Pasien Gagal Ginjal Akut asal Blitar Masih Dirawat RS Saiful Anwar Malang

Kamis, 03 November 2022 - 11:03 WIB
loading...
Pasien Gagal Ginjal Akut asal Blitar Masih Dirawat RS Saiful Anwar Malang
RS Saiful Anwar Malang masih merawat satu pasien gagal ginjal akut dari Blitar.Foto/Avirista
A A A
MALANG - Satu pasien penyakit gagal ginjal akut progresif masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Pasien ini berasal dari Blitar berinisial T kini dikabarkan membaik setelah menjalani serangkaian pengobatan dan hemodialisa.

Wakil Direktur (Wadir) RSSA Malang dr. Syaifullah Asmiragani mengungkapkan, sejak Agustus hingga Oktober lalu pihaknya menerima 9 pasien gagal ginjal akut dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Mereka memiliki rentang usia bervariasi, mayoritas berusia di bawah 5 tahun, satu orang berusia 7 tahun, dua orang berusia 8 tahun, dan satu orang berusia 15 tahun.

"Secara keseluruhan yang kita rawat ada 9 orang, yang meninggal tiga orang, lima sembuh. Mereka dari Sidoarjo, Blitar, Pasuruan, Malang. Gejalanya gagal ginjal itu ya nggak bisa kencing, tapi dicari penyebab utamanya nggak jelas, makanya disebut antipikal," ucap Syaifullah Asmiragani, Kamis pagi (3/11/2022) di RSSA Malang.

Baca juga: Bojonegoro Daerah Terbanyak Terjadi Bencana Alam di Jawa Timur

Sementara tiga orang yang meninggal pihak RSSA Malang juga belum mengetahui penyebab pastinya. Tetapi RSSA Malang telah mengirimkan sampel urine dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi oleh pasien ke laboratorium toksiologi Puslabfor untuk diteliti lebih lanjut.

"Beberapa sampel sudah kita kirim ke puslabfor, untuk toksiologi itu pemeriksaannya hanya di Puslabfor," tambahnya.

Tetapi Syaifullah menegaskan, gagal ginjal akut bukanlah penyakit menular atau endemi layaknya Covid-19. Namun lebih disebabkan pada kecurigaan mengonsumsi obat-obatan. "Saat ini masih kita curigai, masih belum bisa kita pastikan penyebabnya obat-obatan," tuturnya.

RSSA Malang sendiri masih merawat satu orang pasien gagal ginjal akut asal Blitar hingga kini. Sejak awal pasien berinisial T ini telah dilakukan tindakan hemodialisa atau cuci darah. Setelah beberapa kali melakukan cuci darah, kondisi Syaifullah dilaporkan mulai membaik ditandai dengan berhentinya proses hemodialisa.

"Saat ini masih ada satu anak T, saat ini sudah lepas dari HD sudah membaik ginjalnya, ginjalnya sudah mulai pulih, tapi saat ini belum kita pulangkan masih tetap kita pantau, sudah di low care," jelasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3660 seconds (0.1#10.140)