Hadapi Corona dengan Tanaman Obat di Halaman Rumah
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sebuah halaman rumah di Kampung Blok Kaum Selatan, Desa Batujajar Barat, Kabupaten Bandung Barat, terlihat asri dengan beragam tanaman obat. Pemilik rumah, yaitu pasangan suami istri Waryat dan Nurhasanah, pada dasarnya memang sangat hobi bercocok tanam.
Itu sebabnya halaman rumah itu kini disulap menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Di sana bisa dijumpai jahe merah, serai, sambiloto, bratawali, kemangi, jawer kotok, dan masih banyak jenis tanaman berkhasiat lain.
Di tengah merebaknya Covid-19, rumah Waryat ramai didatangi warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut lantaran dirinya memiliki tanaman yang dipercaya dapat menangkal virus.
"Ini tanaman untuk kesehatan, apalagi saat ini sedang musim corona, alhamdulilah disini ada tanaman untuk pencegahan penangkal seperti tanaman jahe, laja lempuyang, banglai, adas juga ada, dan sambiloto juga ada untuk menjaga ketahanan tubuh," kata Waryat, di rumahnya, Senin (27/4/2020). (Baca : Ridwan Kamil Akui Belum Temukan Solusi Tepat Atasi COVID-19)
Waryat juga memaparkan mengapa beberapa tanaman rimpang seperti jahe merah dipercaya dapat menangkal terpaparnya virus corona. Alasannya tanaman-tanaman tersebut merupakan tanaman yang dapat meningkatkan imunitas tubuh manusia atau dengan kata lain meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut Waryat saat ini permintaan di masyarakat akan tanaman herbal meningkat hingga lebih dari 50 persen dari hari-hari biasanya."Lebih dari 50 persen peningkatan permintaan pasar setelah adanya virus corona," ujarnya. (Baca : Empati di Tengah Wabah, Warga Arcamanik Gantungkan Sembako di Pagar Rumah)
Sementara itu, Kepala Desa Batujajar Barat, Erfan Hariawan mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya kelompok tani seperti Waryat. Pasalnya, meski budidaya tanaman herbal tersebut untuk kepentingan komersial, warga sekitar dipersilakan mengambil tanaman secara gratis. Dengan demikian, virus baik KRPL bisa ditularkan.
"Di tempat ini, ada sebagian tanaman yang memang untuk dijual, dan sebagian lainnya diberikan secara cuma-cuma alias gratis untuk warga. Seperti tanaman sayur, herbal dan buah," kata Erfan.
Itu sebabnya halaman rumah itu kini disulap menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Di sana bisa dijumpai jahe merah, serai, sambiloto, bratawali, kemangi, jawer kotok, dan masih banyak jenis tanaman berkhasiat lain.
Di tengah merebaknya Covid-19, rumah Waryat ramai didatangi warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut lantaran dirinya memiliki tanaman yang dipercaya dapat menangkal virus.
"Ini tanaman untuk kesehatan, apalagi saat ini sedang musim corona, alhamdulilah disini ada tanaman untuk pencegahan penangkal seperti tanaman jahe, laja lempuyang, banglai, adas juga ada, dan sambiloto juga ada untuk menjaga ketahanan tubuh," kata Waryat, di rumahnya, Senin (27/4/2020). (Baca : Ridwan Kamil Akui Belum Temukan Solusi Tepat Atasi COVID-19)
Waryat juga memaparkan mengapa beberapa tanaman rimpang seperti jahe merah dipercaya dapat menangkal terpaparnya virus corona. Alasannya tanaman-tanaman tersebut merupakan tanaman yang dapat meningkatkan imunitas tubuh manusia atau dengan kata lain meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut Waryat saat ini permintaan di masyarakat akan tanaman herbal meningkat hingga lebih dari 50 persen dari hari-hari biasanya."Lebih dari 50 persen peningkatan permintaan pasar setelah adanya virus corona," ujarnya. (Baca : Empati di Tengah Wabah, Warga Arcamanik Gantungkan Sembako di Pagar Rumah)
Sementara itu, Kepala Desa Batujajar Barat, Erfan Hariawan mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya kelompok tani seperti Waryat. Pasalnya, meski budidaya tanaman herbal tersebut untuk kepentingan komersial, warga sekitar dipersilakan mengambil tanaman secara gratis. Dengan demikian, virus baik KRPL bisa ditularkan.
"Di tempat ini, ada sebagian tanaman yang memang untuk dijual, dan sebagian lainnya diberikan secara cuma-cuma alias gratis untuk warga. Seperti tanaman sayur, herbal dan buah," kata Erfan.
(muh)