Sandiaga Sebut Bangunan Bersejarah Jadi Keunggulan Pariwisata di Medan
loading...
A
A
A
MEDAN - Bangunan- bangunan bersejarah di Kota Medan menjadi salah satu keunggulan pariwisata yang harus terus dikembangkan. Demikian dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat membuka festival kebudayaan 'Gelar Melayu Serumpun 2022 di halaman Istana Maimun, Kota Medan, Senin (31/10/2022) malam.
Sandi menyebutkan bangunan bersejarah di Medan seperti Istana Maimun merupakan kekhasan (unique selling poin) dari Kota Medan. Sandi pun sempat terkesima melihat bangunan Istana Maimun yang begitu megah.
Namun setiap unique selling poin harus dikembangkan lewat cerita dan narasi kreatif. Sehingga bisa lebih maksimal mendatangkan wisatawan dan menggerakkan perekonomian.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Langkah Bobby Nasution Lawan Premanisme
"Setiap unique selling poin memiliki storynomics. Memiliki cerita dibalik cerita. Mendapatkan narasi dan konten yang kreatif. Ini harus diangkat dengan pola perjalanan wisata, budaya, seni, kuliner dengan interprestasi yang menarik," kata Sandi.
Pengembangan unique selling poin ini, sambung Sandi, penting pula untuk mendorong peringkat pariwisata Indonesia di tingkat dunia. Di mana tahun ini, Indonesia telah berhasil naik 12 peringkat dan telah sejajar dengan Malaysia dan Thailand.
"Tahun ini Indonesia mendapatkan anugerah. Pariwisatanya diangkat 12 peringkat. Alhamdulillah. Kami sekarang dalam travel tourism development index kita bisa bersaing dengan teman-teman kita di IMT-GT. Kita bersaing dengan Malaysia dan Thailand yang kini sudah berada pada satu level," terang Sandi.
Selain Istana Maimun, Kota Medan memang memiliki destinasi wisata berbasis bangunan bersejarah yang cukup banyak. Di antaranya kawasan Kota Tua Kesawan, Bangunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Situs Kota Cina hingga Masjid Raya Al Mashun.
Sandi menyebutkan bangunan bersejarah di Medan seperti Istana Maimun merupakan kekhasan (unique selling poin) dari Kota Medan. Sandi pun sempat terkesima melihat bangunan Istana Maimun yang begitu megah.
Namun setiap unique selling poin harus dikembangkan lewat cerita dan narasi kreatif. Sehingga bisa lebih maksimal mendatangkan wisatawan dan menggerakkan perekonomian.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Langkah Bobby Nasution Lawan Premanisme
"Setiap unique selling poin memiliki storynomics. Memiliki cerita dibalik cerita. Mendapatkan narasi dan konten yang kreatif. Ini harus diangkat dengan pola perjalanan wisata, budaya, seni, kuliner dengan interprestasi yang menarik," kata Sandi.
Pengembangan unique selling poin ini, sambung Sandi, penting pula untuk mendorong peringkat pariwisata Indonesia di tingkat dunia. Di mana tahun ini, Indonesia telah berhasil naik 12 peringkat dan telah sejajar dengan Malaysia dan Thailand.
"Tahun ini Indonesia mendapatkan anugerah. Pariwisatanya diangkat 12 peringkat. Alhamdulillah. Kami sekarang dalam travel tourism development index kita bisa bersaing dengan teman-teman kita di IMT-GT. Kita bersaing dengan Malaysia dan Thailand yang kini sudah berada pada satu level," terang Sandi.
Selain Istana Maimun, Kota Medan memang memiliki destinasi wisata berbasis bangunan bersejarah yang cukup banyak. Di antaranya kawasan Kota Tua Kesawan, Bangunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Situs Kota Cina hingga Masjid Raya Al Mashun.
(msd)