Brutal! Geng Motor dalam Semalam 3 Kali Serang Warga di Sukabumi
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Sekelompok geng motor kembali menebar teror dengan menyerang secara brutal sejumlah warga di Kota Sukabumi. Dilaporkan ada tiga lokasi keributan yang terjadi pada Jumat malam (28/10/2022). Kejadian yang meresahkan tersebut, viral di media sosial.
Salah satunya video keributan yang diunggah di media sosial, terjadi di jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Nanggleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
Salah satu warga sekitar bernisial IM, mengatakan kejadian tersebut sekitar pukul 19.00 WIB. Ada tiga kejadian kontak fisik antara kelompok geng motor dengan sejumlah warga yang terjadi di wilayah Jalan Otista.
"Jadi sebenarnya ada tiga kali kejadian kontak fisik dengan warga, yang pertama di depan angkringan di Jalan Otista, terus dekat rel kereta api Cijangkar terus satu lagi di dalam gang masih di Cijangkar," ujar IM kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (29/10/2022).
Lebih lanjut IM mengatakan bahwa menurut info yang diterimanya, dalam kejadian tersebut ada seorang perempuan yang kena bacok senjata tajam. Selain itu juga IM melihat ada seorang pria yang dipukuli oleh kelompok geng motor yang berlokasi di dekat tukang nasi goreng.
Sementara di lokasi lainnya, keributan terjadi di Jalan Nyomplong, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Seorang warga berinisial AS (43) nyaris duel dengan kelompok geng motor menggunakan senjata tajam karena menyerang salah satu anaknya hingga masuk ke dalam warung miliknya.
"Kejadiannya sekira pukul 20.00 WIB. Jadi ada 3 anak yang lagi duduk di depan warung saya, termasuk anak saya yang jualan minuman di depan. Saya lagi di dalam rumah, tiba-tiba ada konvoi motor banyakan hampir menutup seluruh jalan, Mereka turun dan langsung ngejar anak saya dan kedua temannya," ujar AS.
Lebih lanjut AS mengatakan bahwa pada saat itu ia mendengar ada keributan dan melihat ketiga anak tersebut berlarian ke dalam rumahnya. Dengan refleks, saat itu juga AS langsung mengambil sebuah golok. Namun, setelah keluar dari rumahnya dan berada di dalam warungnya ia dihadang dengan sabetan senjata tajam jenis celurit.
"Untung kena dulu ke minyak goreng yang ada di pajangan dagangan warung saya. Minyaknya sampai tumpah dan jatuh ke lantai warung. Maksud saya (membawa golok) mempertahankan istri anak dan warung, (geng motor yang masuk ke dalam warung) dikejar sampai sana (keluar)," tambah AS.
Salah satu orang yang masuk ke warungnya itu, lanjut AS, karena melihat dirinya membawa golok, mundur dan kemudian lari ke jalan raya sambil mengayunkan celurit yang dipegangnya itu dan pergi ke arah Jalur Lingkar Selatan.
Sementara itu Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan bahwa dengan adanya kejadian ini, aparat Kepolisian akan meningkatkan patroli dan strong point di waktu-waktu tertentu. "(Semalam) mereka (geng motor) hanya berputar-putar," ujarnya.
Salah satunya video keributan yang diunggah di media sosial, terjadi di jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Nanggleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
Salah satu warga sekitar bernisial IM, mengatakan kejadian tersebut sekitar pukul 19.00 WIB. Ada tiga kejadian kontak fisik antara kelompok geng motor dengan sejumlah warga yang terjadi di wilayah Jalan Otista.
"Jadi sebenarnya ada tiga kali kejadian kontak fisik dengan warga, yang pertama di depan angkringan di Jalan Otista, terus dekat rel kereta api Cijangkar terus satu lagi di dalam gang masih di Cijangkar," ujar IM kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (29/10/2022).
Lebih lanjut IM mengatakan bahwa menurut info yang diterimanya, dalam kejadian tersebut ada seorang perempuan yang kena bacok senjata tajam. Selain itu juga IM melihat ada seorang pria yang dipukuli oleh kelompok geng motor yang berlokasi di dekat tukang nasi goreng.
Sementara di lokasi lainnya, keributan terjadi di Jalan Nyomplong, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Seorang warga berinisial AS (43) nyaris duel dengan kelompok geng motor menggunakan senjata tajam karena menyerang salah satu anaknya hingga masuk ke dalam warung miliknya.
"Kejadiannya sekira pukul 20.00 WIB. Jadi ada 3 anak yang lagi duduk di depan warung saya, termasuk anak saya yang jualan minuman di depan. Saya lagi di dalam rumah, tiba-tiba ada konvoi motor banyakan hampir menutup seluruh jalan, Mereka turun dan langsung ngejar anak saya dan kedua temannya," ujar AS.
Lebih lanjut AS mengatakan bahwa pada saat itu ia mendengar ada keributan dan melihat ketiga anak tersebut berlarian ke dalam rumahnya. Dengan refleks, saat itu juga AS langsung mengambil sebuah golok. Namun, setelah keluar dari rumahnya dan berada di dalam warungnya ia dihadang dengan sabetan senjata tajam jenis celurit.
"Untung kena dulu ke minyak goreng yang ada di pajangan dagangan warung saya. Minyaknya sampai tumpah dan jatuh ke lantai warung. Maksud saya (membawa golok) mempertahankan istri anak dan warung, (geng motor yang masuk ke dalam warung) dikejar sampai sana (keluar)," tambah AS.
Salah satu orang yang masuk ke warungnya itu, lanjut AS, karena melihat dirinya membawa golok, mundur dan kemudian lari ke jalan raya sambil mengayunkan celurit yang dipegangnya itu dan pergi ke arah Jalur Lingkar Selatan.
Sementara itu Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan bahwa dengan adanya kejadian ini, aparat Kepolisian akan meningkatkan patroli dan strong point di waktu-waktu tertentu. "(Semalam) mereka (geng motor) hanya berputar-putar," ujarnya.
(shf)