Optimalisasi Potensi Perbatasan, Mendagri Berharap Kesejahteraan Masyarakat Sambas Meningkat
loading...
A
A
A
SAMBAS - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Muhammad Tito Karnavian berharap optimalisasi potensi ekonomi perbatasan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sambas, Kalimantan Barat.
Optimalisasi itu dilakukan dengan serangkaian Business Matching Forum yang dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada 20-22 Oktober 2022.
Event ini dimulai dengan Seminar Optimalisasi Produksi Potensi Ekonomi Kawasan Perbatasan, dilanjutkan temu bisnis para pelaku UMKM Sambas dengan calon pembeli/eksportir baik dari dalam negeri dan luar negeri (Malaysia) di Wisma Nusantara Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, serta pameran produk unggulan di Halaman Plaza Pasar Wisata PLBN Aruk.
"Kita berharap melalui rangkaian kegiatan tersebut dapat menghasilkan output yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pelaku UMKM di PLBN dan sekitarnya guna mendorong pembangunan baik di tingkat pusat maupun di tingkat lebih khusus daerah," ujar Mendagri saat pembukaan Seminar Optimalisasi Produksi Potensi Ekonomi Kawasan Perbatasan di Aula Kantor Bupati Sambas, Kamis (20/10/2022).
Tito Karnavian menjelaskan bahwa Presiden Jokowi telah menekankan upaya untuk mendorong percepatan pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sekitar PLBN.
"Ada beberapa hal yang ditekankan, pertama adalah kawasan perbatasan negara harus diperhatikan dan dibangun sehingga menjadi beranda terdepan dan etalase bangsa. Kemudian pemerintah juga tidak berhenti untuk membangun zona inti di PLBN, tapi dilanjutkan kepada zona pendukung dan memperlancar jalur konektivitas," lanjutnya.
Zona Pendukung PLBN, lanjut Menteri Tito di antaranya dapat dikembangkan menjadi terminal barang dan penumpang, pusat perdagangan atau pasar, maupun fasilitas pendukung lainnya.
Kemudian kawasan sekitar PLBN tersebut akan dijadikan sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan menyiapkan sistem pengelolaan perbatasan yang terintegrasi.
Arahan Presiden Jokowi tersebut telah diwujudkan dengan lahirnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Tito Karnavian menuturkan kegiatan Business Matching Forum ini merupakan tindak lanjut kegiatan Inpres tersebut.
Diharapkan terselenggaranya Business Matching Forum di Kabupaten Sambas dapat memberi dampak positif bagi masyarakat perbatasan negara. Di antaranya seperti meningkatkan ketahanan nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan menguatkan rasa nasionalisme.
"Kita diharapkan dapat membanjiri negara tetangga dengan produk-produk kita, disamping akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, membuka lapangan kerja dan lain-lain. Dari sisi ketahanan nasional, kita akan lebih kuat dan rasa nasionalisme akan menguat juga di kalangan masyarakat kita yang ada di perbatasan," pungkasnya.
Optimalisasi itu dilakukan dengan serangkaian Business Matching Forum yang dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada 20-22 Oktober 2022.
Event ini dimulai dengan Seminar Optimalisasi Produksi Potensi Ekonomi Kawasan Perbatasan, dilanjutkan temu bisnis para pelaku UMKM Sambas dengan calon pembeli/eksportir baik dari dalam negeri dan luar negeri (Malaysia) di Wisma Nusantara Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, serta pameran produk unggulan di Halaman Plaza Pasar Wisata PLBN Aruk.
"Kita berharap melalui rangkaian kegiatan tersebut dapat menghasilkan output yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pelaku UMKM di PLBN dan sekitarnya guna mendorong pembangunan baik di tingkat pusat maupun di tingkat lebih khusus daerah," ujar Mendagri saat pembukaan Seminar Optimalisasi Produksi Potensi Ekonomi Kawasan Perbatasan di Aula Kantor Bupati Sambas, Kamis (20/10/2022).
Tito Karnavian menjelaskan bahwa Presiden Jokowi telah menekankan upaya untuk mendorong percepatan pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sekitar PLBN.
"Ada beberapa hal yang ditekankan, pertama adalah kawasan perbatasan negara harus diperhatikan dan dibangun sehingga menjadi beranda terdepan dan etalase bangsa. Kemudian pemerintah juga tidak berhenti untuk membangun zona inti di PLBN, tapi dilanjutkan kepada zona pendukung dan memperlancar jalur konektivitas," lanjutnya.
Zona Pendukung PLBN, lanjut Menteri Tito di antaranya dapat dikembangkan menjadi terminal barang dan penumpang, pusat perdagangan atau pasar, maupun fasilitas pendukung lainnya.
Kemudian kawasan sekitar PLBN tersebut akan dijadikan sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan menyiapkan sistem pengelolaan perbatasan yang terintegrasi.
Arahan Presiden Jokowi tersebut telah diwujudkan dengan lahirnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Tito Karnavian menuturkan kegiatan Business Matching Forum ini merupakan tindak lanjut kegiatan Inpres tersebut.
Diharapkan terselenggaranya Business Matching Forum di Kabupaten Sambas dapat memberi dampak positif bagi masyarakat perbatasan negara. Di antaranya seperti meningkatkan ketahanan nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan menguatkan rasa nasionalisme.
"Kita diharapkan dapat membanjiri negara tetangga dengan produk-produk kita, disamping akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, membuka lapangan kerja dan lain-lain. Dari sisi ketahanan nasional, kita akan lebih kuat dan rasa nasionalisme akan menguat juga di kalangan masyarakat kita yang ada di perbatasan," pungkasnya.
(shf)