Masa Kedaluwarsa Gas Air Mata Buatan Pindad 3 Tahun

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 16:18 WIB
loading...
Masa Kedaluwarsa Gas Air Mata Buatan Pindad 3 Tahun
Gas air mata buatan Pindad. Foto: Agung/SINDOnews
A A A
BANDUNG - PT Pindad (Persero) menanggapi kabar penggunaan gas air mata kedaluwarsa yang digunakan polisi untuk membubarkan Aremania, dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Sebagai produsen gas air mata (tear gas cartridge) sejak 1996 dan sudah digunakan untuk mendukung Polri, Pindad memastikan bahwa masa kedaluwarsa gas air mata buatannya maksimal 3 tahun.

"Untuk gas air mata ini rata-rata kedaluwarsanya adalah 2 sampai 3 tahun dan untuk produk Pindad ini 3 tahun," ujar VP Penjaminan Mutu K3LH PT Pindad, Prima Kharisma, di kantor PT Pindad, Jalan Terusan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (14/10/2022).



Prima pun menjelaskan, efek atau dampak yang terjadi pada gas air mata buatan Pindad jika lewat masa kedaluwarsanya. Menurutnya, efek yang terjadi yakni tingkat performa gas air mata itu menurun.

"Dari desain gas air mata itu, setelah 3 tahun performance pasti akan menurun," ujarnya.

Adapun yang dimaksud performa menurun tersebut, yakni gagal menyala, daya dorong isian menurun, dan penyuluh gagal mengeluarkan asap.



"Sehingga saat mengalami penurunan, misalkan tadi primernya tidak menyala atau misal pendorongnya menurun, jadi jarak (tembak) nya yang harusnya berapa (meter) jadi kurang," jelas Prima.

Disinggung bahaya kandungan gas air mata kedaluwarsa, Prima menegaskan, bahwa gas air mata buatan Pindad tidak menggunakan bahan yang beracun.

Selama ini, Pindad hanya menggunakan CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10H5CIN2) baik yang berbentuk serbuk maupun asap dan tidak ada yang menggunakan isian bahan CN (2-Chloroacetophenone, C8H7CIO).



"Produk dari Pindad menggunakan CS dan tidak ada gas beracun seperti sianida yang diberitakan di beberapa media dan kemudian gas CN dan gas yang lain itu tidak ada, kami hanya menggunakan senyawa CS," jelasnya.

"Yang CN-nya sianida itu juga berbeda, jadi tidak tepat. Kalau yang CN gas air mata itu berbeda dengan CN-nya sianida dan kami pastikan, kami dari Pindad hanya menggunakan CS," tegasnya.

Prima kembali menjelaskan, bahwa efek bahan CS sendiri hanyalah iritasi dan berdasarkan pengujian di ruang terbuka. Efek tersebut dapat berangsur-angsur hilang dalam waktu 20-30 menit.



"Jadi sebenarnya gas air mata (buatan Pindad) itu emisinya hanya 20 detik di ruang terbuka. Jadi dia pada saat lebih dari 20 detik harusnya itu konsentrasinya sudah jauh menurun, jadi pada saat eksposur sudah turun," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyatakan, berdasarkan berbagai masukan dari pengguna, isian CS lebih diutamakan dari sisi keamanan, sehingga Pindad tidak menggunakan isian CN.

Menurutnya, penggunaan CS sendiri telah diketahui secara umum dan aman digunakan secara luas sebagai bahan kandungan yang sudah menjadi standar pada gas air mata di dunia.



Abraham juga meyakinkan bahwa isian produk gas air mata buatan Pindad tersebut juga sama dengan yang digunakan dan diproduksi di negara lain, yaitu di Amerika Serikat dan Korea Selatan.

"Selama ini tidak pernah ada masalah terkait produk gas air mata buatan Pindad tersebut karena sudah sesuai standar dan melewati proses uji sebelumnya," tukasnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)