Harus Jalani Swab Test, 350 Penumpang KRL Commuterline Berdebar-debar

Senin, 27 April 2020 - 17:09 WIB
loading...
Harus Jalani Swab Test,...
Sebanyak 350 calon penumpang menjalani swab test untuk mendeteksi virus Corona atau COVID-19 di Stasiun Bogor, Senin (27/4/2020). SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat menggelar swab test (uji usap) mendadak di Stasiun Bogor, Senin (27/04/2020) kepada calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line. Sebanyak 350 calon penumpang menjalani swab test untuk mendeteksi virus Corona atau COVID-19.

Swab test tersebut tentunya membuat suasana Stasiun Bogor pada pukul 07.00 WIB yang relatif sedikit ramai menjadi tegang. Khususnya bagi para calon penumpang yang setiap hari bekerja dari Bogor ke Jakarta menggunakan moda transportasi massal Commuterline itu.

"Iya lumayan deg-degan, pas dipilih disuruh ikut antre untuk menjalani swab test dulu sebelum naik kereta. Mudah-mudahan hasilnya negatif deh," ujar Ananditya, (35), karyawan swasta asal Bogor Tengah, Kota Bogor.

Hal senada disampaikan Asep Saifuddin, (28), warga Bogor Barat, Kota Bogor. Dia mengaku senang dengan swab test massal yang dilakukan Dishub Jabar ini. "Setidaknya meski saya hanya dua kali dalam seminggu naik kereta, tapi dengan adanya swab test ini merasa aman. Sebab selama ini hanya mendengar kabar saja bahwa KRL adalah transportasi paling berisiko penularan Covid-19," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Jawa Barat Iskandar menjelaskan swab test massal secara mendadak dan acak ini sengaja digelar sekali saja di Stasiun Bogor.

"Swab test ini hanya hari ini saja untuk memastikan penumpang KRL tetap aman dalam perjalanan. Yang jelas hari ini untuk swab test massal kita targetkan 350 penumpang. Hasilnya baru bisa diketahui 2-3 hari ke depan," kata Iskandar di Stasiun Bogor, Senin (27/04/2020).

Dia menyebutkan dengan adanya swab test diharapkan bisa memberikan gambaran kondisi penumpang KRL yang ada. "Tapi kalaupun ada yang positif kami akan lakukan penanganan lebih lanjut, karena memang KRL ini masih sangat diperlukan," ucapnya.

Ia menyebutkan dari hasil swab test ini akan dilaporkan pada pimpinan dalam hal ini adalah laboratorium kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. "Untuk tenaga medis kita siapkan dari Bogor dan juga Jawa Barat," terangnya.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menuding KRL sebagai salah satu moda transportasi massal favorit sebagai penyumbang kasus positif COVID-19 paling banyak di Kabupaten Bogor. Khususnya di wilayah yang terdapat stasiun, seperti Gunung Putri, Cibinong, dan Bojonggede.

"Bagaimana mau menurunkan kurva kasus positif COVID-19, kalau masih banyak warga Bogor yang bekerja di Jakarta menggunakan kereta. Saya yakin kasus penularan COVID-19 di Bogor itu terjadi di kereta (KRL)," ujar Ade, beberapa waktu lalu.(Baca juga; Bogor, Depok, dan Bekasi, Sepakat Perpanjang PSBB Sampai 24 Mei 2020 )
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2700 seconds (0.1#10.140)