Gerindra-PKS Terancam 'Ketinggalan Kereta' di Pilkada Gowa 2020
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terancam 'ketinggalan kereta' pada Pilkada Gowa 2020 . Pasalnya sampai sekarang, hanya dua partai ini yang belum menentukan usungan.
Mayoritas partai yang memiliki kursi di parlemen Gowa sudah mengarahkan dukungan ke Adnan Purichta Ichsan dan Abd Rauf Malaganni alias Karaeng Kio. Bahkan Golkar yang sebelumnya kukuh ingin menantang inkumben, pada akhirnya luluh dan mengarahkan dukungan ke paket petahana ini.
Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin, tidak menampik bahwa hanya di Pilkada Gowa, usungan partainya belum diputuskan. Sementara 11 daerah lainnya sudah selesai.
"Semua daerah lain sudah selesai. Tinggal di Gowa ini bagaimana DPP yang memikirkan. Kita juga tidak mau pada posisi melamar atau bagaimana," kata Wawan, belum lama ini.
Wawan menuturkan peluang bergabung ke koalisi petahana sedianya belum tertutup. Dengan syarat, kandidat yang bersangkutan mesti lebih dulu menyampaikan keinginannya untuk bersama Gerindra.
"Semua terbuka. Kalau petahana mau menyampaikan keinginannya bersama Gerindra, ya tentu kita sambut. Tetapi kan, kita partai besar. Harus ada keinginan yang ditunjukkan lah," ujar Wawan.
Soal kapan Gerindra menentukan usungan, Wakil Ketua DPRD Sulsel ini tidak memberikan jawaban pasti. Wawan menyebut DPD sudah menyerahkan sepenuhnya ke DPP soal langkah Gerindra di Pilkada Gowa.
"Gerindra sudah serahkan ke DPP, bagaimana ininya. Nanti dilihat perkembangannya, karena masih berproses," sebutnya.
Senasib dengan Gerindra, PKS juga belum mengumumkan jagoannya di Pilkada Gowa. Sementara daerah lainnya seperti Makassar, Maros, Bulukumba dan Luwu Timur sudah ditetapkan.
"Kalau di Gowa, belum. Masih dinamis. Ini masih berproses. Kita akan lihat perkembangannya ke depan," ungkap Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel, Sri Rahmi melalui telepon selulernya, kemarin.
Sedianya, Gerindra dan PKS bisa membangun poros baru di Pilkada Gowa. Gerindra mengantongi 7 kursi dan PKS memiliki 3 kursi. Total 10 kursi sudah bisa mengantarkan satu pasangan calon bertarung di Pilkada Gowa 2020. Mengigat syarat minimal mendaftar di KPU hanya 9 kursi.
"Kalau di politik, semua kemungkinan ada. Kenapa tidak? (berkoalisi dengan Gerindra). Tidak apa-apa (jadi penantang). Kan semua masih dinamis," beber Sri Rahmi.
Legislator DPRD Sulsel ini mengklaim, PKS juga tak menutup kemungkinan bergabung ke koalisi petahana. Sekali pun Adnan tidak mendaftar di DPC PKS sebagai bakal calon.
"Tidak harus begitu. Politik itu dinamis. Kan ada komunikasi politik tingkat wilayah, tingkat DPP. Jadi peluang itu terbuka (bergabung ke petahana)," tandas Ketua Fraksi PKS di DPRD Sulsel ini.
Mayoritas partai yang memiliki kursi di parlemen Gowa sudah mengarahkan dukungan ke Adnan Purichta Ichsan dan Abd Rauf Malaganni alias Karaeng Kio. Bahkan Golkar yang sebelumnya kukuh ingin menantang inkumben, pada akhirnya luluh dan mengarahkan dukungan ke paket petahana ini.
Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin, tidak menampik bahwa hanya di Pilkada Gowa, usungan partainya belum diputuskan. Sementara 11 daerah lainnya sudah selesai.
"Semua daerah lain sudah selesai. Tinggal di Gowa ini bagaimana DPP yang memikirkan. Kita juga tidak mau pada posisi melamar atau bagaimana," kata Wawan, belum lama ini.
Wawan menuturkan peluang bergabung ke koalisi petahana sedianya belum tertutup. Dengan syarat, kandidat yang bersangkutan mesti lebih dulu menyampaikan keinginannya untuk bersama Gerindra.
"Semua terbuka. Kalau petahana mau menyampaikan keinginannya bersama Gerindra, ya tentu kita sambut. Tetapi kan, kita partai besar. Harus ada keinginan yang ditunjukkan lah," ujar Wawan.
Soal kapan Gerindra menentukan usungan, Wakil Ketua DPRD Sulsel ini tidak memberikan jawaban pasti. Wawan menyebut DPD sudah menyerahkan sepenuhnya ke DPP soal langkah Gerindra di Pilkada Gowa.
"Gerindra sudah serahkan ke DPP, bagaimana ininya. Nanti dilihat perkembangannya, karena masih berproses," sebutnya.
Senasib dengan Gerindra, PKS juga belum mengumumkan jagoannya di Pilkada Gowa. Sementara daerah lainnya seperti Makassar, Maros, Bulukumba dan Luwu Timur sudah ditetapkan.
"Kalau di Gowa, belum. Masih dinamis. Ini masih berproses. Kita akan lihat perkembangannya ke depan," ungkap Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel, Sri Rahmi melalui telepon selulernya, kemarin.
Sedianya, Gerindra dan PKS bisa membangun poros baru di Pilkada Gowa. Gerindra mengantongi 7 kursi dan PKS memiliki 3 kursi. Total 10 kursi sudah bisa mengantarkan satu pasangan calon bertarung di Pilkada Gowa 2020. Mengigat syarat minimal mendaftar di KPU hanya 9 kursi.
"Kalau di politik, semua kemungkinan ada. Kenapa tidak? (berkoalisi dengan Gerindra). Tidak apa-apa (jadi penantang). Kan semua masih dinamis," beber Sri Rahmi.
Legislator DPRD Sulsel ini mengklaim, PKS juga tak menutup kemungkinan bergabung ke koalisi petahana. Sekali pun Adnan tidak mendaftar di DPC PKS sebagai bakal calon.
"Tidak harus begitu. Politik itu dinamis. Kan ada komunikasi politik tingkat wilayah, tingkat DPP. Jadi peluang itu terbuka (bergabung ke petahana)," tandas Ketua Fraksi PKS di DPRD Sulsel ini.
(tri)