Gerindra-PKS Terancam 'Ketinggalan Kereta' di Pilkada Gowa 2020
loading...
A
A
A
"Kalau di Gowa, belum. Masih dinamis. Ini masih berproses. Kita akan lihat perkembangannya ke depan," ungkap Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel, Sri Rahmi melalui telepon selulernya, kemarin.
Sedianya, Gerindra dan PKS bisa membangun poros baru di Pilkada Gowa. Gerindra mengantongi 7 kursi dan PKS memiliki 3 kursi. Total 10 kursi sudah bisa mengantarkan satu pasangan calon bertarung di Pilkada Gowa 2020. Mengigat syarat minimal mendaftar di KPU hanya 9 kursi.
"Kalau di politik, semua kemungkinan ada. Kenapa tidak? (berkoalisi dengan Gerindra). Tidak apa-apa (jadi penantang). Kan semua masih dinamis," beber Sri Rahmi.
Legislator DPRD Sulsel ini mengklaim, PKS juga tak menutup kemungkinan bergabung ke koalisi petahana. Sekali pun Adnan tidak mendaftar di DPC PKS sebagai bakal calon.
"Tidak harus begitu. Politik itu dinamis. Kan ada komunikasi politik tingkat wilayah, tingkat DPP. Jadi peluang itu terbuka (bergabung ke petahana)," tandas Ketua Fraksi PKS di DPRD Sulsel ini.
Sedianya, Gerindra dan PKS bisa membangun poros baru di Pilkada Gowa. Gerindra mengantongi 7 kursi dan PKS memiliki 3 kursi. Total 10 kursi sudah bisa mengantarkan satu pasangan calon bertarung di Pilkada Gowa 2020. Mengigat syarat minimal mendaftar di KPU hanya 9 kursi.
"Kalau di politik, semua kemungkinan ada. Kenapa tidak? (berkoalisi dengan Gerindra). Tidak apa-apa (jadi penantang). Kan semua masih dinamis," beber Sri Rahmi.
Legislator DPRD Sulsel ini mengklaim, PKS juga tak menutup kemungkinan bergabung ke koalisi petahana. Sekali pun Adnan tidak mendaftar di DPC PKS sebagai bakal calon.
"Tidak harus begitu. Politik itu dinamis. Kan ada komunikasi politik tingkat wilayah, tingkat DPP. Jadi peluang itu terbuka (bergabung ke petahana)," tandas Ketua Fraksi PKS di DPRD Sulsel ini.
(tri)