Lagu Ojo Dibandingke Goyang HUT TNI di Kodam/IV Diponegoro
loading...
A
A
A
SEMARANG - Lagu Ojo Dibandingke menggema di Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro Semarag Jawa Tengah, Rabu (5/10/2022). Ratusan prajurit TNI dari berbagai matra larut dalam syair lagu yang kali ini dibawakan grup Orkes Melayu Ken Arok.
Merea kompak bernyanyi sambil menggerakkan kedua tangan di atas. Sebagian prajurit dipanggul dengan asyik berjoget dan bernyanyi. Bukan hanya prajurit TNI laki-laki, namun banyak pula anggota TNI wanita yang tak kalah keras melantunkan lagu ciptaan Abah Lala tersebut.
Keseruan bernyanyi massal itu terjadi setelah upacara peringatan HUT ke-77 TNI. Orkes Melayu Ken Arok sengaja dihadirkan untuk menghibur tamu undangan dan para prajurit yang selama ini berada di garda depan pertahanan negara.
“Kita siapkan 23 lagu pada even di Kodam IV/Diponegoro ini. Kita latihan empat kali agar bisa tampil maksimal, termasuk prepare pemain segala macam,” kata pimpinan Orkes Melayu Ken Arok, Madiazta.
Grup musik asal Salatiga itu juga tampil full personel yakni sebanyak 15 orang. Di antaranya sebagai pemain musik, MC, dan lima vokalis. Sejumlah lagu yang disiapkan sudah dikoordinasikan dengan anggota Kodam IV/Diponegoro dari berbagai genre musik.
“Kita bisa main semuanya, mulai dari campur sari, dangdut, bahkan yang Barat juga kita siapkan. Lagu-lagu sudah disesuaikan dengan rundown acara kali ini. Jadi nanti lagu-lagu yang kita bawakan emang yang familier, jadi semua bisa nyanyi bareng,” ungkapnya.
“Misalnya ini Sewu Kutho, Tanjung Mas Ninggal Janji, Jambu Alas, Mars Slank, Satru 2, Ojo Dibandingke, dan lainnya,” beber dia. Baca juga: Pangdam V Brawijaya Minta Maaf atas Kekerasan Prajurit TNI terhadap Fans Arema FC
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Widi Prasetijono, mengatakan, tema HUT ke-77 tahun 2022 kali ini yaitu “TNI adalah Kita”. Dia menyebut, TNI sejatinya tidak lahir begitu saja dan terbentuk secara tiba-tiba saat Indonesia sudah mapan serta mandiri.
“Namun sejarah menyebutkan, cikal-bakal TNI adalah sebagian rakyat bersenjata yang berjuang mengorbankan jiwa dan raganya mengusir penjajah. Sebagai tentara rakyat, TNI harus selalu dekat dengan rakyat. TNI harus mengenal dan hidup dengan rakyat,” katanya.
“Itulah jati diri TNI dan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rakyat. Oleh karena itu upaya-upaya untuk memisahkan TNI dari rakyat merupakan pengingkaran akan kodrat TNI sebagai tentara yang berasal dari rakyat. Berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
“Dari sini kita bisa simpulkan bahwa makna ‘TNI adalah Kita’ memiliki filosofi bahwa TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat, diharapkan masyarakat Indonesia dan internasional melihat TNI sebagai bagian dari mereka,” ungkap dia lagi.
Merea kompak bernyanyi sambil menggerakkan kedua tangan di atas. Sebagian prajurit dipanggul dengan asyik berjoget dan bernyanyi. Bukan hanya prajurit TNI laki-laki, namun banyak pula anggota TNI wanita yang tak kalah keras melantunkan lagu ciptaan Abah Lala tersebut.
Baca Juga
Keseruan bernyanyi massal itu terjadi setelah upacara peringatan HUT ke-77 TNI. Orkes Melayu Ken Arok sengaja dihadirkan untuk menghibur tamu undangan dan para prajurit yang selama ini berada di garda depan pertahanan negara.
“Kita siapkan 23 lagu pada even di Kodam IV/Diponegoro ini. Kita latihan empat kali agar bisa tampil maksimal, termasuk prepare pemain segala macam,” kata pimpinan Orkes Melayu Ken Arok, Madiazta.
Grup musik asal Salatiga itu juga tampil full personel yakni sebanyak 15 orang. Di antaranya sebagai pemain musik, MC, dan lima vokalis. Sejumlah lagu yang disiapkan sudah dikoordinasikan dengan anggota Kodam IV/Diponegoro dari berbagai genre musik.
“Kita bisa main semuanya, mulai dari campur sari, dangdut, bahkan yang Barat juga kita siapkan. Lagu-lagu sudah disesuaikan dengan rundown acara kali ini. Jadi nanti lagu-lagu yang kita bawakan emang yang familier, jadi semua bisa nyanyi bareng,” ungkapnya.
“Misalnya ini Sewu Kutho, Tanjung Mas Ninggal Janji, Jambu Alas, Mars Slank, Satru 2, Ojo Dibandingke, dan lainnya,” beber dia. Baca juga: Pangdam V Brawijaya Minta Maaf atas Kekerasan Prajurit TNI terhadap Fans Arema FC
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Widi Prasetijono, mengatakan, tema HUT ke-77 tahun 2022 kali ini yaitu “TNI adalah Kita”. Dia menyebut, TNI sejatinya tidak lahir begitu saja dan terbentuk secara tiba-tiba saat Indonesia sudah mapan serta mandiri.
“Namun sejarah menyebutkan, cikal-bakal TNI adalah sebagian rakyat bersenjata yang berjuang mengorbankan jiwa dan raganya mengusir penjajah. Sebagai tentara rakyat, TNI harus selalu dekat dengan rakyat. TNI harus mengenal dan hidup dengan rakyat,” katanya.
“Itulah jati diri TNI dan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rakyat. Oleh karena itu upaya-upaya untuk memisahkan TNI dari rakyat merupakan pengingkaran akan kodrat TNI sebagai tentara yang berasal dari rakyat. Berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
“Dari sini kita bisa simpulkan bahwa makna ‘TNI adalah Kita’ memiliki filosofi bahwa TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat, diharapkan masyarakat Indonesia dan internasional melihat TNI sebagai bagian dari mereka,” ungkap dia lagi.
(don)