Viral Video Pintu Stadion Kanjuruhan Ditutup Bikin Heboh, Pengunggah Diamankan Polisi

Selasa, 04 Oktober 2022 - 19:03 WIB
loading...
Viral Video Pintu Stadion...
Penggunggah video viral pintu Stadion Kanjuruhan, Malang ditutup saat tembakan gas air mata usai laga Arema FC vs Persebaya kini diamankan polisi. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Penyidikan kasus Tragedi Kanjuruhan masih berjalan. Beredar informasi, penggunggah video viral pintu Stadion Kanjuruhan, Malang ditutup saat tembakan gas air mata usai laga Arema FC vs Persebaya kini diamankan polisi.

Viral Video Pintu Stadion Kanjuruhan Ditutup Bikin Heboh, Pengunggah Diamankan Polisi


Sontak kabar ini menjadi pembicaraan hangat masyarakat, termasuk Aremania, suporter pendukung Arema FC.



Pengunggah video pintu Stadion Kanjuruhan Malang ditutup saat tembakan gas air mata diketahui merupakan salah satu petugas kebersihan atau cleaning service di Stasiun Malang Kota Baru.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif tak menampik terdapat pegawai kebersihan di Stasiun Malang Kota Baru yang diamankan oleh polisi.

"Memang kemarin (Senin, 3 Oktober 2022) dimintai keterangan di Polres dan kemarin sekitar pukul 18.00 disuruh balik," ucap Luqman saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (4/10/2022).

Viral Video Pintu Stadion Kanjuruhan Ditutup Bikin Heboh, Pengunggah Diamankan Polisi


Luqman belum bisa mengungkapkan detail kejadian termasuk nama pegawai yang dibawa oleh kepolisian. Pasalnya, dia mengaku masih kekurangan data dan materi hingga saat ini. Luqman meyakini Kepolisian bisa memberikan keterangan tersebut lebih detail.

Fakta Baru: Pintu Stadion Kanjuruhan Malang Terkunci usai Laga Arema FC vs Persebaya

Sementara, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan bahwa memang timnya mengamankan beberapa saksi dari masyarakat. Pengamanan itu terkait barang bukti berupa video dan rekaman yang diunggah di medsos.

"Ya salah satunya itu (pengunggah video) dari pihak masyarakat yang dimintai keterangan," ucap Irjen Pol Dedi Prasetyo, pada Selasa sore (4/10/2022) di Mapolres Malang.

Tapi Dedi tak menyebut secara spesifik dari mana dan siapa saksi itu. Ia hanya menegaskan memang ada beberapa saksi dari masyarakat termasuk suporter Aremania yang dimintai keterangan.

"Kalau saksi pihak masyarakat memang iya dimintai keterangan. Besok ada beberapa saksi dari pihak masyarakat juga akan dimintain keterangan terkait peristiwa di Kanjuruhan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3. Para suporter merangsek masuk ke lapangan dan menyerbu pemain.

Tak hanya para pemain Persebaya saja, pemain Arema FC juga diserang oleh sekitar tiga ribuan Aremania sesuai pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.



Bahkan petugas kepolisian juga diserang hingga mengakibatkan dua polisi meninggal dunia. Selanjutnya 10 mobil dinas kepolisian juga dinyatakan rusak dan tiga mobil pribadi dirusak massa.

Akibat kejadian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada sebanyak 125 jiwa meninggal dunia, pada Minggu (2/10/2022). Tak hanya itu ada ratusan korban luka yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena tembakan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.

Buntut peristiwa ini 9 anggota kepolisian dinonaktifkan dari jabatannya salah satunya Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Selain itu ada beberapa nama yakni Komandan Batalyon (Danyon) AKBP Agus Waluyo, Komandan Kompi (Danki) AKP Hasdarman, Komandan Pleton (Danton)dr Aiptu Solihin, Aiptu M. Samsul, Aiptu Ari Dwiyanto.

Kemudian Danki atas nama AKP Untung, Danton atas nama AKP Danang, kemudian Danton atas nama AKP Nanang, Danton atas nama Aiptu Budi.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2957 seconds (0.1#10.140)