Pengakuan Korwil Aremania Bantur: Ditembaki Gas Air Mata, Lampu Stadion Dipadamkan

Senin, 03 Oktober 2022 - 13:47 WIB
loading...
A A A
"Saat tembakan gas air mata itu kami bisa lolos dan keluar. Setelah itu, kami tidak tahu secara jelas lagi, bagaimana kejadian di dalam," jelasnya.



Tidak hanya menembak suporter dengan gas air mata, lampu stadion juga mulai dimatikan. Dengan kondisi tribun gelap dipenuhi suporter, membuat suasana menjadi semakin panik dan terjebak.

"Kalau yang masuk ke lapangan mungkin masih bisa kami terima, karena mereka memang melanggar batas area. Tetapi kenapa yang di tribun juga ditembaki gas air mata," ungkapnya.

Dia mengatakan, cinta Arema dan Kanjuruhan. Namun, situasi ini saat itu sungguh sangat tidak terkendali.



"Kami dijebak di dalam kurungan, karena saat gas air mata ditembakkan pintu keluar belum dibuka. Meskipun setelah itu terbuka, namun dalam situasi kacau menjadi masalah sendiri," jelasnya.

Sanjoko mengakui, saat situasi kacau, Aremania yang berusaha menyerang petugas juga berhasil dicegah. Karena memang sejak awal dirinya berupaya untuk membangun perdamaian dengan suporter manapun, termasuk Bonek.

"Saya sampaikan, kalau terus terprovokasi mau seperti apa. Kami selalu menyuarakan perdamaian dengan siapapun, termasuk suporter tim rival," tandasnya.
(san)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5572 seconds (0.1#10.140)