Mencekam! Ratusan Warga Bersenjata Jaga Rumah Lukas Enembe di Jayapura
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Ratusan warga menjaga kediaman Gubernur Papua, Lukas Enembe di kawasan Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Jumat (30/9/2022). Massa berjaga sambil menenteng senjata tradisional panah dan parang.
Pantauan di lapangan saatsekitar 30 awak media lokal dan nasional diminta meliputi keterangan pers keluarga gubernur, nampak penjagaan ekstra ketat terjadi saat masuk di kompleks kediaman Lukas Enembe.
Massa yang mempersenjatai diri dengan panah dan parang meminta awak media melepas masker dan dilakukan pemeriksaan ID Card Pers.
Penjagaan masyarakat dilakukan di dua lokasi, yakni saat masuk di kompleks kediaman dan di depan kediaman. Tak tanggung-tangung, jumlah massa diperkirakan mencapai 500-an orang yang terdiri dari mayoritas pria dan sebagian kecil wanita.
Setelah melalui pemeriksaan, wartawan dihadapkan dengan ratusan orang masyarakat dengan posisi siap perang yang tiba-tiba muncul dari sisi kiri kediaman Lukas Enembe. Masyarakat berlarian dengan senjata tajam yang siap dilepaskan.
Nampak tegang raut wajah hampir semua awak media yang hadir, malah ada yang sempat pucat.
"Tidak apa-apa, kasih keluar saja kartu pengenal," kata seseorang warga yang membisik ke kami.
Kedatangan awak media adalah atas undangan keluarga Gubernur Papua Lukas Enembe yang hendak melakukan keterangan pers.
Hal ini dilakukan untuk memberitahu bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe tidak kemana-mana dan sedang sakit di Kediamannya.
Tim Kuasa Hukum Lukas Enembe, Roy Rening, Alouysius Renwarin dan Yustinus Butu dan beberapa tokoh turut hadir.
Sementara dari pihak keluarga adalah Elvis Tabuni, yang merupakan tokoh adat Pegunungan Tengah Papua.
Ratusan pendukung Lukas Enembe akhirnya bisa lebih tenang setelah salah satu tokoh di Kabupaten Nduga yakni Arnol Kelnea dan beberapa tokoh lain meminta masyarakat tenang karena akan dilakukan jumpa pers.
"Syukurlah semua berjalan baik. Dan kami bisa kembali pulang. Kami ke sini juga atas undangan untuk meliput kondisi rill gubernur dan jumpa pers dari keluarga bapak gubernur. Jadi ya kami maklum dengan kondisi di kediaman," ucap salah seorang awak media.
Pantauan di lapangan saatsekitar 30 awak media lokal dan nasional diminta meliputi keterangan pers keluarga gubernur, nampak penjagaan ekstra ketat terjadi saat masuk di kompleks kediaman Lukas Enembe.
Massa yang mempersenjatai diri dengan panah dan parang meminta awak media melepas masker dan dilakukan pemeriksaan ID Card Pers.
Penjagaan masyarakat dilakukan di dua lokasi, yakni saat masuk di kompleks kediaman dan di depan kediaman. Tak tanggung-tangung, jumlah massa diperkirakan mencapai 500-an orang yang terdiri dari mayoritas pria dan sebagian kecil wanita.
Setelah melalui pemeriksaan, wartawan dihadapkan dengan ratusan orang masyarakat dengan posisi siap perang yang tiba-tiba muncul dari sisi kiri kediaman Lukas Enembe. Masyarakat berlarian dengan senjata tajam yang siap dilepaskan.
Nampak tegang raut wajah hampir semua awak media yang hadir, malah ada yang sempat pucat.
"Tidak apa-apa, kasih keluar saja kartu pengenal," kata seseorang warga yang membisik ke kami.
Kedatangan awak media adalah atas undangan keluarga Gubernur Papua Lukas Enembe yang hendak melakukan keterangan pers.
Hal ini dilakukan untuk memberitahu bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe tidak kemana-mana dan sedang sakit di Kediamannya.
Tim Kuasa Hukum Lukas Enembe, Roy Rening, Alouysius Renwarin dan Yustinus Butu dan beberapa tokoh turut hadir.
Sementara dari pihak keluarga adalah Elvis Tabuni, yang merupakan tokoh adat Pegunungan Tengah Papua.
Ratusan pendukung Lukas Enembe akhirnya bisa lebih tenang setelah salah satu tokoh di Kabupaten Nduga yakni Arnol Kelnea dan beberapa tokoh lain meminta masyarakat tenang karena akan dilakukan jumpa pers.
"Syukurlah semua berjalan baik. Dan kami bisa kembali pulang. Kami ke sini juga atas undangan untuk meliput kondisi rill gubernur dan jumpa pers dari keluarga bapak gubernur. Jadi ya kami maklum dengan kondisi di kediaman," ucap salah seorang awak media.
(shf)