Pangandaran Jadi Sasaran Gerakan Hejo, Ciptakan Icon Wisata Andalan

Kamis, 02 Juli 2020 - 22:13 WIB
loading...
Pangandaran Jadi Sasaran...
Panglima Pemekaran Kabupaten Pangandaran Eka Santosa Sosialisasikan Gerakan Hejo.
A A A
PANGANDARAN - Panglima Pemekaran Kabupaten Pangandaran Eka Santosa yang juga sebagai Ketua Umum DPP Gerakan Hejo Jawa Barat melirik Kabupaten Pangandaran sebagai target sasaran kerjasama Gerakan Hejo. Eka Santosa memberikan pemaparan soal lingkungan hidup dan alam dihadapan sejumlah eselon II dan tokoh masyarakat di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran, Kamis, (2/7/2020).

"Sebagai warga Jawa Barat dan penggagas sekaligus perintis Pemekaran Kabupaten Pangandaran, saya pribadi sangat merasa peduli terhadap kondisi alam Kabupaten Pangandaran dan saya mengapresiasi kepemimpinan Bupati Jeje Wiradinata yang telah berhasil membangun Kabupaten Pangandaran dan memprioritaskan kepentingan umum,"ungkap Eka Santoso.

Lebih lanjut Eka Santosa memaparkan, Pangandaran yang sebelumnya menjadi impian jadi Kabupaten, sejak dulu sudah terlihat bakal menjadi icon wisata andalan di Provinsi Jawa Barat.

"Kedatangan kami ke Pangandaran untuk menjadi mitra Pemerintah Daerah dan menawarkan berbagai konsep kerjasama jangka panjang tentang tata kelola lingkingan hidup, dirinya juga menawarkan gagasan mengenai kawasan sampah mandiri, sampah tersebut diolah dengan alat insenerator yang ramah lingkungan,"paparnya.

"Pak Bupati Jeje Wiradinata ini saya nilai berhasil membawa Kabupaten Pangandaran dan sudah banyak perubahan jika dibandingkan saat 10 Kecamatan masih Kabupaten Ciamis," terang Eka lebih lanjut.

Eka Santosa juga menyebutkan, Bupati Jeje Wiradinata sudah menyelesaikan pembangunan inprastruktur yang dinilai vital dan tinggal melakukan pemeliharaan saja. "Pesan kami kepada Pak Bupati Jeje Wiradinata, mari kita lestarikan alam dan lingkungan, caranya adalah melalui pendekatan kebudayaan," ajak Eka Santosa.

Diterangkan Eka Santosa, gerakan hejo selain ditargetkan terealisasi di Kabupaten Pangandaran juga sudah berjalan dibeberapa Kabupaten/Kota di Jawa Barat. "Gerakan hejo yang sudah berjalan di antaranya di Bandung Raya, Indramayu dan sekarang sedang dirintis di Tasikmalaya," paparnya.

Diakui Eka Santosa, berdasarkan data, kondisi alam dan lingkungan di Jawa Barat saat ini sudah dalam kondisi darurat, bahkan sekitar 650 hektare lahan kritis dan 50 persen sungai mengalami kerusakan. Lebih parah lagi, sungai yang berada di kota 90 persen tidak berfungsi sebagai sumber kehidupan dan potensi membahayakan.

"Kami punya hasil kajian yang ilmiah dan akademis terkait kondisi alam di Jawa Barat," tutur Eka Santosa. Lebih memprihatinkan lagi tambah Eka Santosa, kondisi sampah yang tidak terkendali dengan status pencemaran yang luar biasa.

Rata-rata pola angkutan sampah dari rumah ke TPS lalu ke TPA harus menempuh jarak hingga puluhan kilometer. Banyak TPA di Jawa Barat yang tidak memiliki sistem pengelolaan yang cepat sehingga terjadi penumpukan hingga bakteri berceceran dimana-mana.

"Kami sudah punya solusi penanganan sampah dengan pola gerakan bagaimana supaya sampah selesai di hulu," pungkas Eka Santosa.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana mengatakan, dirinya tertarik apa yang disampaikan oleh rekan-rekan dari Gerakan Hejo. Wawasan yang disampaikan dari rekan-rekan Gerakan Hejo bukan hanya wawasan lingkungan secara konvensional saja tetapi dirinya melihat ada akselerasi dari sisi teknologi maupun inovasi.

"Saya kira itu merupakan jalan keluar, bagaimana Pangandaran ini bisa lebih maju tetapi tidak merusak lingkungan," kata Kusdiana. (Syamsul Ma'arif).
(srf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2287 seconds (0.1#10.140)