Meresahkan! Kapal Asing Intimidasi Nelayan Natuna, Bupati Minta Bantuan TNI AL

Kamis, 15 September 2022 - 09:33 WIB
loading...
Meresahkan! Kapal Asing...
Nelayan Natuna diintimidasi kapal penjaga laut China, dan kapal ikan asing di Laut Natuna Utara. Bupati Natuna, meminta pemerintah pusat dan TNI AL beri perlindungan. Foto/iNews TV/Alfie Al Rasyid
A A A
NATUNA - Aksi kapal penjaga pantai atau coast guard China, dan sejumlah kapal ikan asing di Laut Natuna Utara, sudah meresahkan nelayan Kabupaten Natuna. Para nelayan di telah diintimidasi oleh kapal penjaga pantai China, dan kapal ikan asing.



Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Natuna, Wan Siswanti meminta bantuan pemerintah pusat dan TNI AL untuk meningkatkan patroli serta pengawasan rutin di laut. "Peristiwa masuknya kapal coast guard China ini bukan pertama kali terjadi. Nelayan Natuna sering melihatnya memasuki wilayah perairan Indonesia," tegasnya.



Dalam sebuah rekaman video dari nelayan Natuna, terlihat kapal penjaga pantai China bertemu dengan nelayan Natuna di Laut Natuna Utara, pada 8 September 2022. Kapal penjaga pantai China dengan nomor lambung 5403 ini, diduga mengawal kapal nelayan mereka yang mencuri ikan di Laut Natuna Utara.



Bahkan, kapal penjaga pantai China ini mengintimidasi dengan melakukan manuver untuk memotong haluan nelayan Natuna hingga dua kali selama 15 menit. Selain kapal penjaga pantai China, nelayan Natuna juga menemukan adanya kapal ikan asing asal Vietnam, serta beberapa rumpun ikan yang dipasang di Laut Natuna Utara.

Meresahkan! Kapal Asing Intimidasi Nelayan Natuna, Bupati Minta Bantuan TNI AL


Area yang dimasuki kapal-kapal asing itu masih berada sekitar 90 mil dari Pulau Laut, Kabupaten Natuna. "Kami berharap Kementrian Kelautan dan Perikanan, TNI AL, serta instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan dan patroli rutin di Laut Natuna Utara," tegas Wan Siswandi.



Kapal ikan asing dari Vietnam, juga sering terlihat dengan santai berlayar dan menangkap ikan di wilayah Laut Natuna Utara. Bahkan, para nelayan Vietnam ini, menangkap ikan menggunakan trawl sehingga merusak ekosistem laut.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)