Budaya Membaca Minim, Disdik Gulirkan Program TMBB ke Semua Sekolah
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggulirkan program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) ke 100 SMP negeri dan swasta. Program ini sebagai upaya untuk meningkatkan budaya membaya di kalangan siswa yang saat ini dinilai masih sangat minim.
"Program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) akan di terapkan di tahap awal di 100 sekolah dan secara bertahap akan terus bertambah. Ini jadi konsen kami menyikapi masih minimnya budaya baca di kalangan siswa," terang Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Namanya Dicatut Parpol Sebagai Syarat Daftar Pemilu ke KPU, Warga KBB Resah
Asep menuturkan sengaja menggulirkan program TMBB karena ingin meningkatkan potensi siswa dalam bidang literasi. Sekolah yang mengikuti program ini juga harus terlibat aktif dengan mendorong siswanya dalam berliterasi. Mengingat ini adalah salah satu program unggulan dari Disdik.
Program TMBB harus dilaksanakan secara konsisten agar roda literasi di setiap sekolah semakin menggeliat. Inovasi juga harus dilakukan agar dalam perkembangannya TMBB bisa menyesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah masing-masing, baik untuk jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK
"Tidak menutup kemungkinan program ini diimplementasikan ke tingkat provinsi sebagai program unggulan dari KBB di bidang pendidikan, ketika hasilnya bisa mendongkrak minat baca," ujarnya.
Dia menjelaskan, program TMBB yang dilaksanakan sejak 2017 ini merupakan kegiatan yang terinspirasi dari West Java Leader's Reading Challenge (WJLRC) yang diselenggarakan oleh Tim Literasi Provinsi Jawa Barat. Ada tiga kategori sekolah yang dapat dipilih, yakni Sekolah Inspiratif, Sekolah Inovatif, dan Sekolah Best Practise.
Baca juga: Heboh Data Pribadi Bocor di Medsos, Ridwan Kamil Desak Pusat Turun Tangan
"Tim penggerak literasi KBB ingin mendorong terbentuknya karakter sekolah melalui program unggulan ini, sehingga menjadi solusi inspirasi bagi sekolah yang lain," ujarnya.
Koordinator Program TMBB, Nani Sulyani mengatakan, melalui TMBB para peserta bisa melakukan literasi digital. Tantangannya pada pengelolaan perpustakaan, bagaimana agar perpustakaan bisa menjadi objek revitalisasi di sekolah.
"Hadirnya TMBB nantinya akan mewujudkan ekosistem baru, di mana antar satu sekolah dengan yang lain bisa lintas budaya dan saling menginspirasi," tandasnya.
"Program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) akan di terapkan di tahap awal di 100 sekolah dan secara bertahap akan terus bertambah. Ini jadi konsen kami menyikapi masih minimnya budaya baca di kalangan siswa," terang Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Namanya Dicatut Parpol Sebagai Syarat Daftar Pemilu ke KPU, Warga KBB Resah
Asep menuturkan sengaja menggulirkan program TMBB karena ingin meningkatkan potensi siswa dalam bidang literasi. Sekolah yang mengikuti program ini juga harus terlibat aktif dengan mendorong siswanya dalam berliterasi. Mengingat ini adalah salah satu program unggulan dari Disdik.
Program TMBB harus dilaksanakan secara konsisten agar roda literasi di setiap sekolah semakin menggeliat. Inovasi juga harus dilakukan agar dalam perkembangannya TMBB bisa menyesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah masing-masing, baik untuk jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK
"Tidak menutup kemungkinan program ini diimplementasikan ke tingkat provinsi sebagai program unggulan dari KBB di bidang pendidikan, ketika hasilnya bisa mendongkrak minat baca," ujarnya.
Dia menjelaskan, program TMBB yang dilaksanakan sejak 2017 ini merupakan kegiatan yang terinspirasi dari West Java Leader's Reading Challenge (WJLRC) yang diselenggarakan oleh Tim Literasi Provinsi Jawa Barat. Ada tiga kategori sekolah yang dapat dipilih, yakni Sekolah Inspiratif, Sekolah Inovatif, dan Sekolah Best Practise.
Baca juga: Heboh Data Pribadi Bocor di Medsos, Ridwan Kamil Desak Pusat Turun Tangan
"Tim penggerak literasi KBB ingin mendorong terbentuknya karakter sekolah melalui program unggulan ini, sehingga menjadi solusi inspirasi bagi sekolah yang lain," ujarnya.
Koordinator Program TMBB, Nani Sulyani mengatakan, melalui TMBB para peserta bisa melakukan literasi digital. Tantangannya pada pengelolaan perpustakaan, bagaimana agar perpustakaan bisa menjadi objek revitalisasi di sekolah.
"Hadirnya TMBB nantinya akan mewujudkan ekosistem baru, di mana antar satu sekolah dengan yang lain bisa lintas budaya dan saling menginspirasi," tandasnya.
(msd)