Nias Selatan Geger, Wanita Ditemukan Tewas di Kebun Karet
loading...
A
A
A
NIAS SELATAN - Wanita berinisial AN (50), warga Desa Togizita, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan , Provinsi Sumatera Utara, ditemukan tewas mengenaskan di area kebun karet.
Kapolres Nias Selatan, AKBP Reinhard H Nainggolan menerangkan, Polsek Loloawu Polres Nias Selatan, menerima pengaduan masyarakat adanya ditemukan jasad wanita dengan inisial AN (50), yang diduga sebagai korban tindak pidana pembunuhan di Desa Togizita, Hilimegai Nias Selatan, Minggu dini hari (11/9/2022).
AKBP Reinhard H Nainggolan menjelaskan, setelah mendapat laporan dari Kapolsek Lolowau, Kapolsek diarahkan untuk melaksanakan tindakan pertama di TKP, yakni pengamanan status quo TKP dan agar menunggu tim identifikasi dari Polres guna melaksanakan olah TKP.
“Setelah tiba di TKP, tim identifikasi Satuan Reskrim melaksanakan olah TKP. Dan personil Polres Nias Selatan bersama Polsek Loloawu mengevakuasi korban, sebab TKP cukup sulit karena berada dalam hutan yang di dalamnya terdapat kebun karet atau berjarak kurang-lebih 2 kilometer dari rumah korban,” bebernya, Minggu (11/9/2022).
Reinhard menyebutkan, pada Sabtu, (10/9/2022), sekira Pukul 8.00 WIB, korban AN bersama dengan anak kandungnya PN pergi ke kebun miliknya yang berada di Desa Togizita Hilimegai Nias Selatan. Pada sore hari sekitar Pukul 15.00 WIB, korban menyuruh anaknya PN untuk mengumpulkan getah karet di kebun karet milik mereka.
"Sekitar Pukul 18.07 WIB, anak korban, yaitu PN memanggil ibunya (korban) dan bermaksud untuk kembali ke rumah karena sudah sore. Namun, korban tidak menjawab. Karena korban tidak menjawab, lalu PN pulang ke rumah dan mengira korban sudah duluan pulang ke rumah. Pada saat perjalanan menuju rumah, di tengah perjalanan, PN bertemu dengan inisial AA dan AY,” katanya.
Sesampainya di rumah, SN atau adik kandung PN menanyakan kepada PN dimana ibu mereka (korban), sebab ibu mereka tidak berada di rumah. Lalu PN kembali ke kebun untuk mencari ibu mereka. Sekira Pukul 19.00 WIB, PN sampai di kebun, lalu memanggil dan mencari korban.
"Setelah berkeliling mencari korban, PN melihat ada rambut dan bercak darah. Lalu PN mengikuti jejak darah tersebut dan menemukan korban sudah dalam keadaan tergeletak, tubuh korban terluka dan sudah meninggal,” ungkap kapolres.
Setelah PN menemukan ibunya (korban) terluka dan sudah meninggal, PN langsung menelepon kakak sepupunya berinisial YN dan memberitahukan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terluka dan sudah meninggal. Lalu YN dan masyarakat bersama-sama mendatangi lokasi tempat korban ditemukan.
“Satuan Reskrim Polres Nias Selatan sudah mengevakuasi korban dan mengamankan beberapa barang bukti yang ada di TKP. Kita akan melaksanakan autopsi terhadap korban serta lidik dan sidik pengungkapan kasus diduga pembunuhan tersebut," pungkasnya.
Kapolres Nias Selatan, AKBP Reinhard H Nainggolan menerangkan, Polsek Loloawu Polres Nias Selatan, menerima pengaduan masyarakat adanya ditemukan jasad wanita dengan inisial AN (50), yang diduga sebagai korban tindak pidana pembunuhan di Desa Togizita, Hilimegai Nias Selatan, Minggu dini hari (11/9/2022).
AKBP Reinhard H Nainggolan menjelaskan, setelah mendapat laporan dari Kapolsek Lolowau, Kapolsek diarahkan untuk melaksanakan tindakan pertama di TKP, yakni pengamanan status quo TKP dan agar menunggu tim identifikasi dari Polres guna melaksanakan olah TKP.
“Setelah tiba di TKP, tim identifikasi Satuan Reskrim melaksanakan olah TKP. Dan personil Polres Nias Selatan bersama Polsek Loloawu mengevakuasi korban, sebab TKP cukup sulit karena berada dalam hutan yang di dalamnya terdapat kebun karet atau berjarak kurang-lebih 2 kilometer dari rumah korban,” bebernya, Minggu (11/9/2022).
Reinhard menyebutkan, pada Sabtu, (10/9/2022), sekira Pukul 8.00 WIB, korban AN bersama dengan anak kandungnya PN pergi ke kebun miliknya yang berada di Desa Togizita Hilimegai Nias Selatan. Pada sore hari sekitar Pukul 15.00 WIB, korban menyuruh anaknya PN untuk mengumpulkan getah karet di kebun karet milik mereka.
"Sekitar Pukul 18.07 WIB, anak korban, yaitu PN memanggil ibunya (korban) dan bermaksud untuk kembali ke rumah karena sudah sore. Namun, korban tidak menjawab. Karena korban tidak menjawab, lalu PN pulang ke rumah dan mengira korban sudah duluan pulang ke rumah. Pada saat perjalanan menuju rumah, di tengah perjalanan, PN bertemu dengan inisial AA dan AY,” katanya.
Sesampainya di rumah, SN atau adik kandung PN menanyakan kepada PN dimana ibu mereka (korban), sebab ibu mereka tidak berada di rumah. Lalu PN kembali ke kebun untuk mencari ibu mereka. Sekira Pukul 19.00 WIB, PN sampai di kebun, lalu memanggil dan mencari korban.
"Setelah berkeliling mencari korban, PN melihat ada rambut dan bercak darah. Lalu PN mengikuti jejak darah tersebut dan menemukan korban sudah dalam keadaan tergeletak, tubuh korban terluka dan sudah meninggal,” ungkap kapolres.
Setelah PN menemukan ibunya (korban) terluka dan sudah meninggal, PN langsung menelepon kakak sepupunya berinisial YN dan memberitahukan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terluka dan sudah meninggal. Lalu YN dan masyarakat bersama-sama mendatangi lokasi tempat korban ditemukan.
“Satuan Reskrim Polres Nias Selatan sudah mengevakuasi korban dan mengamankan beberapa barang bukti yang ada di TKP. Kita akan melaksanakan autopsi terhadap korban serta lidik dan sidik pengungkapan kasus diduga pembunuhan tersebut," pungkasnya.
(nic)