11 Perawat di Jatim Gugur, Total Ada 146 Terpapar COVID-19

Kamis, 02 Juli 2020 - 11:36 WIB
loading...
11 Perawat di Jatim Gugur, Total Ada 146 Terpapar COVID-19
Ketua FDW PPNI Nursalam mengelaskan, jumlah perawat di Jatim yang terpapar COVID-19 146 orang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 11 orang di antaranya meninggal dunia. Foto/iNews TV/Hari Tambayong
A A A
SURABAYA - Jumlah perawat di Jawa Timur (Jatim) yang terpapar COVID-19 terus bertambah. Hingga awal Juli 2002 ini sudah 146 orang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 11 orang di antaranya meninggal dunia.

Perawat senior Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya , Sulastri merupakan perawat yang ke 11 meninggal akibat terpapar COVID-19 pada Rabu (1/7/2020). Tingginya resiko yang dialami perawat dalam bekerja menangani pasien COVID-19 ternyata belum sebanding dengan janji tunjangan atau insentif dari pemerintah yang baru cair 30%. (Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Koordinator Perawat COVID-19 RS Islam Surabaya)

Terus bertambahnya pasien COVID-19 di Jatim yang kini mencapai lebih dari 12.000 pasien berdampak bertambahnya jumlah perawat yang terpapar COVID-19. Berdasarkan dari dari DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, tercatat sudah 146 orang terpapar COVID-19, dengan perawat yang meninggal sebanyak 11 orang. (Baca juga: Divonis Mati, Otak Pembunuhan Hakim Pengadilan Medan Menangis)

Kota Surabaya masih menjadi peringkat pertama dengan 63 orang perawat yang terpapar. Sisanya tersebar di 12 kabupaten, yakni Sidoarjo, Malang, Kediri, Probolinggo, Situbondo, Tulungagung, Jombang, Madiun dan empat kabupaten di Pulau Madura.

Ketua DPW PPNI Jatim, Nursalam mengaku prihatin dengan terus bertambahnya perawat yang terpapar COVID-19. Dia menyebut terus membeludaknya pasien di rumah sakit menjadi salah satu penyebab perawat mudah terpapar COVID-19.

Dengan jumlah pasien banyak, maka beban perawat bertambah berat hingga menyebabkan imunitas turun dan mudah terpapar COVID-19. Apalagi seorang perawat berisiko lebih tinggi karena perawat harus kontak dengan pasien selama 24 jam.

Karena itu, PPNI Jatim meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan perawat yang telah gugur dan perawat lainnya. Terutama mengenai kelancaran di dalam pemberian insentif yang saat ini hanya sekitar 20% yang sudah menerima, dan sisanya belum menerima.

PPNI Jatim juga meminta agar pemerintah menjamin test swab PCR secara berkala untuk perawat. Selain itu juga mendesak persediaan alat pelindung diri (APD) yang mencukupi, nutrisi dan vitamin bagi perawat agar tidak mudah terpapar COVID-19.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)