Kemaluan Kena Tembak Gas Air Mata, Mahasiswa di Pematang Siantar Lapor ke Propam
loading...
A
A
A
PEMATANG SIANTAR - Demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan DPRD Pematang Siantar berakhir ricuh. Mahasiswa ditembak polisi dengan menggunakan gas air mata.
Tony Sahputra Simanjorang, pengurus Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMRKI) yang mengikuti aksi, bahkan terkena tembakan gas air mata pada selangkangan dan kemaluannya.
Akibatnya, korban kesulitan berjalan karena masih merasa nyeri karena tembakan gas air mata polisi mengenai kantung kemihnya. Peristiwa ini pun akhirnya dilaporkan ke Propam.
Ketua PMKRI Pematang Siantar, Edis Galingging mengatakan, pihaknya telah membuat laporan ke Propam atas kejadian itu dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor STPL/01/IX/2022/Propam yang ditandatangani Kasie Propam Polres Pematang Siantar AKP Surtiyati.
Pada laporan tersebut, dikatakan korban mengalami luka lecet di bagian selangkangan sebelah kanan, dan testis atau kemaluan terasa berdenyut, merasa mual dan pusing, serta susah bernafas.
"Kami berharap Kapolda Sumatera Utara, Irjen Polisi RZ Panca Putra Simanjuntak, mencopot Kapolres Pematang Siantar dan menindak tegas oknum polisi yang melakukan penembakan," katanya, Rabu (7/9/2022).
Korban juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Meski demikian, saat ini kondisinya sudah berangsur membaik. Hanya saja, korban mengalami kesulitan berjalan dan melakukan aktivitasnya.
"Kami mahasiswa hanya menyampaikan aspirasi masyarakat, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa. Namun jangan diperlakukan tidak manusiawi. Kondisinya sudah membaik, tapi susah untuk berjalan," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando masih belum membalas saat dikonfirmasi wartawan.
Tony Sahputra Simanjorang, pengurus Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMRKI) yang mengikuti aksi, bahkan terkena tembakan gas air mata pada selangkangan dan kemaluannya.
Akibatnya, korban kesulitan berjalan karena masih merasa nyeri karena tembakan gas air mata polisi mengenai kantung kemihnya. Peristiwa ini pun akhirnya dilaporkan ke Propam.
Ketua PMKRI Pematang Siantar, Edis Galingging mengatakan, pihaknya telah membuat laporan ke Propam atas kejadian itu dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor STPL/01/IX/2022/Propam yang ditandatangani Kasie Propam Polres Pematang Siantar AKP Surtiyati.
Pada laporan tersebut, dikatakan korban mengalami luka lecet di bagian selangkangan sebelah kanan, dan testis atau kemaluan terasa berdenyut, merasa mual dan pusing, serta susah bernafas.
"Kami berharap Kapolda Sumatera Utara, Irjen Polisi RZ Panca Putra Simanjuntak, mencopot Kapolres Pematang Siantar dan menindak tegas oknum polisi yang melakukan penembakan," katanya, Rabu (7/9/2022).
Baca Juga
Korban juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Meski demikian, saat ini kondisinya sudah berangsur membaik. Hanya saja, korban mengalami kesulitan berjalan dan melakukan aktivitasnya.
"Kami mahasiswa hanya menyampaikan aspirasi masyarakat, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa. Namun jangan diperlakukan tidak manusiawi. Kondisinya sudah membaik, tapi susah untuk berjalan," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando masih belum membalas saat dikonfirmasi wartawan.
(san)