Ratusan Sopir Angkot di Kota Sorong Mogok Massal Tuntut Kenaikan Tarif Penumpang
loading...
A
A
A
SORONG - Pasca keputusan pemerintah soal penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ratusan sopir angkutan umum (angkot) dalam Kota Sorong menggelar aksi mogok massal, Senin (5/9/2022). Mereka menuntut kenikan tarif penumpang.
Dari pantauan di lapangan, ratusan sopir ini melakukan aksi mogok dengan berkumpul di terminal Remu Kota Sorong dan di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cendrawasih dan Jalan Selat Rumberpon, Baca juga: Aksi Penolakan BBM di Sukabumi, Mahasiswa Minta KPK Periksa BPH Migas
Para sopir menuntut pihak pemerintah Kota Sorong segera menaikkan tarif penumpang 100 persen pada semua trayek di wilayah Kota Sorong. Mereka mendesak tarif penumpang dinaikkan dari sebelumnya Rp4.000 menjadi Rp8.000. Tarif angkutan bagi pelajar pun diminta untuk dinaikkan menjadi Rp5.000.
Aksi ratusan sopir angkot yang mogok massal tidak beroperasi ini menyebabkan warga Kota Sorong yang sering menggunakan jasa angkutan umum dalam kota terpaksa harus rela berjalan kaki bahkan ada yang memilih menggunakan jasa ojek.
Menurut salah seorang sopir angkutan umum trayek dalam kota, Steven Kapitan, kalau harga BBM naik maka tarif transportasi juga harus naik.
"Untuk orang dewasa Rp8.000, anak sekolah Rp5.000. Apabila tidak ada keputusan tentang kenaikan harga angkot, maka kami akan terus mogok dan tidak melakukan operasi angkutan umum di Kota Sorong ," tegasnya.
Lihat Juga: 2 Calon Penumpang di Bandara Pekanbaru Tertangkap Bawa 2 Kg Sabu, Diselipkan di Dekat Kemaluan
Dari pantauan di lapangan, ratusan sopir ini melakukan aksi mogok dengan berkumpul di terminal Remu Kota Sorong dan di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cendrawasih dan Jalan Selat Rumberpon, Baca juga: Aksi Penolakan BBM di Sukabumi, Mahasiswa Minta KPK Periksa BPH Migas
Para sopir menuntut pihak pemerintah Kota Sorong segera menaikkan tarif penumpang 100 persen pada semua trayek di wilayah Kota Sorong. Mereka mendesak tarif penumpang dinaikkan dari sebelumnya Rp4.000 menjadi Rp8.000. Tarif angkutan bagi pelajar pun diminta untuk dinaikkan menjadi Rp5.000.
Aksi ratusan sopir angkot yang mogok massal tidak beroperasi ini menyebabkan warga Kota Sorong yang sering menggunakan jasa angkutan umum dalam kota terpaksa harus rela berjalan kaki bahkan ada yang memilih menggunakan jasa ojek.
Menurut salah seorang sopir angkutan umum trayek dalam kota, Steven Kapitan, kalau harga BBM naik maka tarif transportasi juga harus naik.
"Untuk orang dewasa Rp8.000, anak sekolah Rp5.000. Apabila tidak ada keputusan tentang kenaikan harga angkot, maka kami akan terus mogok dan tidak melakukan operasi angkutan umum di Kota Sorong ," tegasnya.
Lihat Juga: 2 Calon Penumpang di Bandara Pekanbaru Tertangkap Bawa 2 Kg Sabu, Diselipkan di Dekat Kemaluan
(don)