Rencana Pembuatan Patung Bung Karno di Alun-alun Indramayu Tuai Ragam Komentar dari Budayawan
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Rencana pembuatan patung Ir Soekarno atau Bung Karno di Alun-alun Indramayu menuai beragam tanggapan dari kalangan budayawan setempat.
Di antaranya dari Penasehat Dewan Kesenian Indramayu, Dartim. Dia mengatakan, pembuatan patung oleh pemerintah daerah merupakan hal bagus, karena beliau merupakan sang tokoh proklamator.
"Namun saya kurang setuju apabila pembuatan patung tersebut hanya patung Bung Karno saja," kata dia kepada MNC Portal Indonesia (MPI), saat ditemui di Museum Bandar Cimanuk, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Kisah Operasi Gagak Hitam, Cara Belanda Jajah Indonesia Jiplak Nazi Jerman Taklukkan Rusia
Dartim menyampaikan, dalam pembuatan patung tersebut sebaiknya turut disertakan sosok Bung Hatta. Mengingat dalam sejarahnya, Bung Karno saat berkunjung ke Indramayu tidak sendirian, melainkan juga turut ditemani oleh Bung Hatta.
Selain itu, disertakannya sosok Bung Hatta dinilai Dartim bisa menghindari adanya nuansa politis dalam pembuatan patung tokoh nasional tersebut.
"Atau lebih baik lagi, misal dibuatnya di Kecamatan Gantar atau Haurgeulis disertakan pula patung MA Sentot. Karena yang mengawal Bung Karno dan Bung Hatta ke Indramayu itu adalah MA Sentot, diantaranya saat berkunjung ke wilayah kecamatan itu," ujar Dartim.
Sementara, Ketua Yayasan Indramayu Historia Indonesia, Nang Sadewo turut menambahkan, pihaknya justru lebih setuju apabila pemerintah membuat sebuah diorama untuk sosok pemimpin pertama Indonesia, Soekarno-Hatta.
Menurutnya, Diorama sendiri adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami.
Nang Sadewo menyampaikan, dirinya mengaku memiliki banyak koleksi foto saat Soekarno-Hatta berkunjung ke Indramayu sekitar tahun 1948-1949."Sehingga pendapat saya justru lebih bagus jika dibuat diorama seperti di kota kabupaten lain," tutur dia.
Di sisi lain, kata Nang Sadewo, pihaknya sebenarnya tidak mempermasalahkan soal dimana lokasi patung itu akan dibuat oleh pemerintah daerah.
Hanya saja, ia menekankan, pembuatan patung harus berdasarkan literasi yang mengandung cerita sejarah di tempat tersebut.
Para budayawan juga berharap pemerintah daerah bisa melibatkan mereka untuk berdiskusi sejarah sebelum patung Bung Karno itu dibuat, agar tidak menimbulkan pro kontra setelah dibangun nanti.
"Bagaimana pun dalam pembuatan patung ini tentu harus mengandung nilai sejarah yang jelas," terang dia.
Sebelumnya, rencana tersebut juga disoroti oleh DPRD Indramayu dalam rapat paripurna pembahasan Persetujuan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Tahun 2023 dan Anggaran Perubahan 2022 Kabupaten Indramayu.
Rapat tersebut bahkan harus 2 kali berakhir buntu. Anggota dewan bahkan mempertanyakan pembuatan patung Ir Soekarno karena diluar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu.
Di antaranya dari Penasehat Dewan Kesenian Indramayu, Dartim. Dia mengatakan, pembuatan patung oleh pemerintah daerah merupakan hal bagus, karena beliau merupakan sang tokoh proklamator.
"Namun saya kurang setuju apabila pembuatan patung tersebut hanya patung Bung Karno saja," kata dia kepada MNC Portal Indonesia (MPI), saat ditemui di Museum Bandar Cimanuk, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Kisah Operasi Gagak Hitam, Cara Belanda Jajah Indonesia Jiplak Nazi Jerman Taklukkan Rusia
Dartim menyampaikan, dalam pembuatan patung tersebut sebaiknya turut disertakan sosok Bung Hatta. Mengingat dalam sejarahnya, Bung Karno saat berkunjung ke Indramayu tidak sendirian, melainkan juga turut ditemani oleh Bung Hatta.
Selain itu, disertakannya sosok Bung Hatta dinilai Dartim bisa menghindari adanya nuansa politis dalam pembuatan patung tokoh nasional tersebut.
"Atau lebih baik lagi, misal dibuatnya di Kecamatan Gantar atau Haurgeulis disertakan pula patung MA Sentot. Karena yang mengawal Bung Karno dan Bung Hatta ke Indramayu itu adalah MA Sentot, diantaranya saat berkunjung ke wilayah kecamatan itu," ujar Dartim.
Sementara, Ketua Yayasan Indramayu Historia Indonesia, Nang Sadewo turut menambahkan, pihaknya justru lebih setuju apabila pemerintah membuat sebuah diorama untuk sosok pemimpin pertama Indonesia, Soekarno-Hatta.
Menurutnya, Diorama sendiri adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami.
Nang Sadewo menyampaikan, dirinya mengaku memiliki banyak koleksi foto saat Soekarno-Hatta berkunjung ke Indramayu sekitar tahun 1948-1949."Sehingga pendapat saya justru lebih bagus jika dibuat diorama seperti di kota kabupaten lain," tutur dia.
Di sisi lain, kata Nang Sadewo, pihaknya sebenarnya tidak mempermasalahkan soal dimana lokasi patung itu akan dibuat oleh pemerintah daerah.
Hanya saja, ia menekankan, pembuatan patung harus berdasarkan literasi yang mengandung cerita sejarah di tempat tersebut.
Para budayawan juga berharap pemerintah daerah bisa melibatkan mereka untuk berdiskusi sejarah sebelum patung Bung Karno itu dibuat, agar tidak menimbulkan pro kontra setelah dibangun nanti.
"Bagaimana pun dalam pembuatan patung ini tentu harus mengandung nilai sejarah yang jelas," terang dia.
Sebelumnya, rencana tersebut juga disoroti oleh DPRD Indramayu dalam rapat paripurna pembahasan Persetujuan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Tahun 2023 dan Anggaran Perubahan 2022 Kabupaten Indramayu.
Rapat tersebut bahkan harus 2 kali berakhir buntu. Anggota dewan bahkan mempertanyakan pembuatan patung Ir Soekarno karena diluar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu.
(msd)