DPRD Minta Pembangunan Bandara Wisata Bulukumba Diprioritaskan
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - DPRD Bulukumba meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memprioritaskan pembangunan bandara wisata. Adapun rencana pembangunan gedung satu atap alias Satap dinilai tidak begitu mendesak.
Ketua Komisi C DPRD Bulukumba , Andi Zulkarnain Pangki, menjelaskan saat ini telah ada persetujuan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan pemerintah pusat terkait rencana pembangunan bandara pariwisata.
"Dibandingkan Satap, pembangunan bandara jauh lebih penting untuk dikerjakan. Apalagi sudah ada persetujuan dari pemerintah provinsi dan pusat," ungkap dia.
Andi Zulkarnain menekankan pembangunan Bandara Wisata Bulukumba jauh lebih penting. Bukan hanya sekadar transportasi yang mendekatkan Bulukumba dengan daerah lain, tapi juga mampu meningkatkan Pendapatam Asli Daerah (PAD).
"Bayangkan saja jika bandara sudah ada, maka kunjungan akan lebih meningkat, pariwisata bisa lebih maju dan ekonomi tentu juga meningkat," ungkapnya.
Selain itu, kehadiran Bandara Wisata Bulukumba juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat dengan hadirnya peluang usaha lain.
"Kita di daerah hanya mengeluarkan anggaran Rp2,5 miliar, untuk feasibility study, tapi bisa menarik anggaran yang lebih besar," kata legislator PAN Bulukumba ini.
Melalui anggaran Rp2,5 miliar yang dikeluarkan daerah, pemerintah provinsi siap membantu Rp33 miliar untuk pembebasan lahan, Rp1 triliun lebih dari pusat untuk pembangunannya.
"Bukan saya menghalangi pembangunan lainya seperti Satap, namun ada ruang untuk pembangunan bandara, belum lagi bandara merupakan program bupati yang tertuang dalam RPJMD," tuturnya.
Andi Zulkarnain menjelaskan perencanaan pembangunan bandara wisata di Bulukumba telah lama didorong. Hanya saja di pemerintahan Bupati Zainuddin Hasan tertolak karena yang didorong untuk pembangunan bandara fungsional.
"Yang kita mau dorong sekarang bandara pariwisata, makanya butuh revisi master plannya," pungkasnya.
Ketua Komisi C DPRD Bulukumba , Andi Zulkarnain Pangki, menjelaskan saat ini telah ada persetujuan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan pemerintah pusat terkait rencana pembangunan bandara pariwisata.
"Dibandingkan Satap, pembangunan bandara jauh lebih penting untuk dikerjakan. Apalagi sudah ada persetujuan dari pemerintah provinsi dan pusat," ungkap dia.
Andi Zulkarnain menekankan pembangunan Bandara Wisata Bulukumba jauh lebih penting. Bukan hanya sekadar transportasi yang mendekatkan Bulukumba dengan daerah lain, tapi juga mampu meningkatkan Pendapatam Asli Daerah (PAD).
"Bayangkan saja jika bandara sudah ada, maka kunjungan akan lebih meningkat, pariwisata bisa lebih maju dan ekonomi tentu juga meningkat," ungkapnya.
Selain itu, kehadiran Bandara Wisata Bulukumba juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat dengan hadirnya peluang usaha lain.
"Kita di daerah hanya mengeluarkan anggaran Rp2,5 miliar, untuk feasibility study, tapi bisa menarik anggaran yang lebih besar," kata legislator PAN Bulukumba ini.
Melalui anggaran Rp2,5 miliar yang dikeluarkan daerah, pemerintah provinsi siap membantu Rp33 miliar untuk pembebasan lahan, Rp1 triliun lebih dari pusat untuk pembangunannya.
"Bukan saya menghalangi pembangunan lainya seperti Satap, namun ada ruang untuk pembangunan bandara, belum lagi bandara merupakan program bupati yang tertuang dalam RPJMD," tuturnya.
Andi Zulkarnain menjelaskan perencanaan pembangunan bandara wisata di Bulukumba telah lama didorong. Hanya saja di pemerintahan Bupati Zainuddin Hasan tertolak karena yang didorong untuk pembangunan bandara fungsional.
"Yang kita mau dorong sekarang bandara pariwisata, makanya butuh revisi master plannya," pungkasnya.
(tri)