Ramai Dukun Berkedok Agama, Panglima Santri Akan Inventarisasi Pesantren di Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Panglima Santri Jawa Barat yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut, akan menginventarisir pesantren di Jawa Barat, menghindari adanya praktik perdukunan berkedok agama.
"Untuk yang pesantren kami akan konsultasi dengan majelis masyayikh, kita akan menginventarisasi mana pesantren dan mana yang bukan pesantren. Sekarang masyarakat itu pusing ada yang mengatasnamakan pesantren, padahal di dalamnya bukan pesantren, " beber Uu di Bandung, Selasa (23/8/2022).
Menurut dia, jika pesantren, maka Kyai atau gurunya harus jelas. Asal usulnya dari mana. Kalau dari Indonesia itu dari Walisongo.
Banyak masyarakat percaya kepada penampilan. Terkadang guru menggunakan sorban, sudah disebut kyai dengan pesantrennya.
Uu menegaskan, masyarakat harus bisa membedakan mana pesantren dan mana dukun yang berkedok pesantren.
Masyarakat harus bisa membedakan mana dukun mana ustad. Masyarakat harus kembali ketauhidan.
Apalagi Rasul mengatakan kalau orang datang ke dukun atau paranormal maka dia 40 tahun tidak akan diterima ibadahnya.
"Kalau kita punya harapan dan keinginan sesuatu kita ada harapannya yaitu dengan berdoa dengan syarat-syarat berdoa. Kemudian kita juga harus berikhtiar secara normal. Jangan sampai kita ingin sesuatu datang kepada yang lain tapi tidak sesuai dengan norma agama," Imbuh dia.
"Untuk yang pesantren kami akan konsultasi dengan majelis masyayikh, kita akan menginventarisasi mana pesantren dan mana yang bukan pesantren. Sekarang masyarakat itu pusing ada yang mengatasnamakan pesantren, padahal di dalamnya bukan pesantren, " beber Uu di Bandung, Selasa (23/8/2022).
Menurut dia, jika pesantren, maka Kyai atau gurunya harus jelas. Asal usulnya dari mana. Kalau dari Indonesia itu dari Walisongo.
Banyak masyarakat percaya kepada penampilan. Terkadang guru menggunakan sorban, sudah disebut kyai dengan pesantrennya.
Uu menegaskan, masyarakat harus bisa membedakan mana pesantren dan mana dukun yang berkedok pesantren.
Masyarakat harus bisa membedakan mana dukun mana ustad. Masyarakat harus kembali ketauhidan.
Apalagi Rasul mengatakan kalau orang datang ke dukun atau paranormal maka dia 40 tahun tidak akan diterima ibadahnya.
"Kalau kita punya harapan dan keinginan sesuatu kita ada harapannya yaitu dengan berdoa dengan syarat-syarat berdoa. Kemudian kita juga harus berikhtiar secara normal. Jangan sampai kita ingin sesuatu datang kepada yang lain tapi tidak sesuai dengan norma agama," Imbuh dia.
(nic)