680 Pelaku Usaha Sektor Wisata di Palopo Terdampak COVID-19
loading...
A
A
A
PALOPO - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Palopo , mencatat ada sebanyak 680 pelaku usaha yang bergerak di sekotor wisata dan ekonomi kreatif terkena dampak COVID-19.
Dari jumlah tersebut, ada berhenti yang usahanya karena akses wisata di Kota Palopo ditutup akibat Pandemi Corona. Ada pula usaha sektor wisata dan ekonomi kreatif yang pendapatannya hanya jalan di tempat.
Olehnya itu, atas permintaan Kemetrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (RI), Pemkot Palopo kemudian melakukan pendataan jumlah pelaku usaha ini yang terdampak.
"Hasil pendataan kami menyebutkan ada sekira 680 orang yang bergerak di sektor usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat merasakan dampak akibat Pandemi COVID-19," ujarnya Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Palopo, Ilham Hamid.
Bantuan ini disebutkan Ilham Hamid, berupa 680 paket sembako sesuai jumlah data yang di kirim ke Kementrian. Dalam setiap dos berisi berras 5 kg dan makanan siap saji tanpa bahan pengawet.
"Untuk itu kami cepat membagi pake ini karena isinya makan siap saji tanpa bahan pengawet, seperti yang kita ketahui makan tanpa pengawet tingkat kadaluarsanya cepat jadi harus di distribusikan secepatnya," ujarnya.
Dilaporkannya, paket ini tiba di Kota Palopo pada hari Senin. Setelah dilaporkan ke Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, paket ini dibagikan ke eskokan harinya, Selasa, (30/06/2020).
"Mereka benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa sejak Pandemi Corona diumumkan pemerintah. Olehnya itu, kami melakukan pendataan dan Alhamdulillah, hari ini mendapat bantuan," lanjutnya.
Kadis Pariwisata berharap, dengan diterapkannya new normal di Kota Palopo, sektor wisata dan ekonomi kreatif kembali dibuka sehingga pelaku usaha ini keluar dari krisis ekonomi yang mulai dirasakan dampaknya sejak bulan Maret kemarin.
Untuk diketahui Kota Palopo memiliki sejumlah objek wisata alam seperti Pegunungan Kambo, Pantai Labombo, Permandian Latuppa, Sungai Jodoh di Latuppa, objek wisata religius seperti Istana Langkanae Kesatuan Luwu, Masji Djami Tua serta area wisata kuliner sekitar Lapangan Pancasila.
Dari jumlah tersebut, ada berhenti yang usahanya karena akses wisata di Kota Palopo ditutup akibat Pandemi Corona. Ada pula usaha sektor wisata dan ekonomi kreatif yang pendapatannya hanya jalan di tempat.
Olehnya itu, atas permintaan Kemetrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (RI), Pemkot Palopo kemudian melakukan pendataan jumlah pelaku usaha ini yang terdampak.
"Hasil pendataan kami menyebutkan ada sekira 680 orang yang bergerak di sektor usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat merasakan dampak akibat Pandemi COVID-19," ujarnya Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Palopo, Ilham Hamid.
Bantuan ini disebutkan Ilham Hamid, berupa 680 paket sembako sesuai jumlah data yang di kirim ke Kementrian. Dalam setiap dos berisi berras 5 kg dan makanan siap saji tanpa bahan pengawet.
"Untuk itu kami cepat membagi pake ini karena isinya makan siap saji tanpa bahan pengawet, seperti yang kita ketahui makan tanpa pengawet tingkat kadaluarsanya cepat jadi harus di distribusikan secepatnya," ujarnya.
Dilaporkannya, paket ini tiba di Kota Palopo pada hari Senin. Setelah dilaporkan ke Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, paket ini dibagikan ke eskokan harinya, Selasa, (30/06/2020).
"Mereka benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa sejak Pandemi Corona diumumkan pemerintah. Olehnya itu, kami melakukan pendataan dan Alhamdulillah, hari ini mendapat bantuan," lanjutnya.
Kadis Pariwisata berharap, dengan diterapkannya new normal di Kota Palopo, sektor wisata dan ekonomi kreatif kembali dibuka sehingga pelaku usaha ini keluar dari krisis ekonomi yang mulai dirasakan dampaknya sejak bulan Maret kemarin.
Untuk diketahui Kota Palopo memiliki sejumlah objek wisata alam seperti Pegunungan Kambo, Pantai Labombo, Permandian Latuppa, Sungai Jodoh di Latuppa, objek wisata religius seperti Istana Langkanae Kesatuan Luwu, Masji Djami Tua serta area wisata kuliner sekitar Lapangan Pancasila.
(agn)