Usai Kebaktian, Puluhan Jemaat Gereja di Merangin Muntah-muntah Diduga Keracunan
loading...
A
A
A
MERANGIN - Puluhan jemaat gereja GPDI di Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupten Merangin, Jambi, mengalami keracunan. Keracunan diduga dari makanan yang disantap usai melakukan kebaktian pada Rabu malam (10/8/2022).
Salah satu keluarga seorang jemaat yang mengalami keracunan, Hadi mengatakan, jika konsumsi yang diberikan gereja itu berupa makanan 'karedok' salah satu makanan khas Sunda yang terbuat dari bahan-bahan sayuran mentah, antara lain mentimun, tauge, kacang panjang dan lain-lain.
"Konsumsi itu diberikan setelah kebaktian selesai pada malam Kamis," ujarnya, Minggu (14/8/2022). Selanjutnya, seusai menyantap makan tersebut, jemaat pun pulang ke rumah masing-masing.
Baca juga: 70 Rumah di Bangka Selatan Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Namun, setelah beberapa jam kemudian, dirinya dan anak cucunya merasa ada yang aneh, perut terasa mual, pusing disertai rasa lemas.
"Isi perut keluar, selanjutnya pada pagi harinya anak dan cucu saya di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan perawatan medis,'' ungkap Hadi.
Dia menambahkan, ternyata bukan cuma keluarganya saja yang mengalami keracunan. Ironisnya, terdapat anggota jemaat yang lain ikut mengalami hal yang serupa.
Itu diketahui setelah dia berkomunikasi dengan dan saling bertemu dengan sejumlah jemaat di Puskemas. "Ya ada sekitar 30 orang yang keracunan. Tadi yang dirawat di Puskesmas Tambang Emas ada sekitar 13 orang, yang lainnya lagi dirawat di Puskesmas Meranti," imbuh Hadi.
Terpisah, Kepala Puskesmas Tambang Emas dr Agie membenarkan adanya warga mengalami keracunan. "Ya pak, dari gejalanya pasien tersebut keracunan makanan. Namun, usai kita rawat mereka sudah diperbolehkan pulang," katanya, Minggu (14/8/2022).
Salah satu keluarga seorang jemaat yang mengalami keracunan, Hadi mengatakan, jika konsumsi yang diberikan gereja itu berupa makanan 'karedok' salah satu makanan khas Sunda yang terbuat dari bahan-bahan sayuran mentah, antara lain mentimun, tauge, kacang panjang dan lain-lain.
"Konsumsi itu diberikan setelah kebaktian selesai pada malam Kamis," ujarnya, Minggu (14/8/2022). Selanjutnya, seusai menyantap makan tersebut, jemaat pun pulang ke rumah masing-masing.
Baca juga: 70 Rumah di Bangka Selatan Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Namun, setelah beberapa jam kemudian, dirinya dan anak cucunya merasa ada yang aneh, perut terasa mual, pusing disertai rasa lemas.
"Isi perut keluar, selanjutnya pada pagi harinya anak dan cucu saya di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan perawatan medis,'' ungkap Hadi.
Dia menambahkan, ternyata bukan cuma keluarganya saja yang mengalami keracunan. Ironisnya, terdapat anggota jemaat yang lain ikut mengalami hal yang serupa.
Itu diketahui setelah dia berkomunikasi dengan dan saling bertemu dengan sejumlah jemaat di Puskemas. "Ya ada sekitar 30 orang yang keracunan. Tadi yang dirawat di Puskesmas Tambang Emas ada sekitar 13 orang, yang lainnya lagi dirawat di Puskesmas Meranti," imbuh Hadi.
Terpisah, Kepala Puskesmas Tambang Emas dr Agie membenarkan adanya warga mengalami keracunan. "Ya pak, dari gejalanya pasien tersebut keracunan makanan. Namun, usai kita rawat mereka sudah diperbolehkan pulang," katanya, Minggu (14/8/2022).
(msd)