Kronologi Prada Sandi Wiratama Saputra Tewas Tertembak Senjata SPR 3 di Kepala
loading...
A
A
A
"Pukul 17.00 WIT, Prada Sandi Wiratama (almarhum) datang dan meminta Pratu Leroy untuk difoto menggunakan senjata SPR 3. Lalu senjata tersebut diberikan kepada Prada Sandi Wiratama (almarhum)," jelasnya.
Kemudian, Prada Sandi difoto oleh Pratu Leroy. Setelah itu, Pratu Leroy mengambil senjata SPR 3 dari Prada Sandi Wiratama (almarhum) dan meminta untuk di foto kembali.
"Pukul 17.11 WIT, Pratu Leroy difoto Prada Sandi Wiratama (almarhum) dari arah depan. Setelah itu, Pratu Leroy kembali memerintahkan Prada Sandi Wiratama (almarhum) untuk mengambil foto dari arah belakang," paparnya.
Mengikuti perintah dari Pratu Leroy, Prada Sandi Wiratama (almarhum) kemudian menuju ke arah belakang dari Pratu Leroy, di mana posisi Senjata SPR 3 dipanggul oleh Pratu Leroy dengan laras menghadap kebelakang.
"Tetapi tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian kepala belakang Prada Sandi Wiratama," sambungnya.
Saat mendengar letusan senjata tersebut, semua anggota yang berada di titik kuat langsung masuk kedudukan ke box steling, dan Serka Endro Dantim melaporkan kepada Danpos Lettu Inf Faisal Ramadan Karo-karo.
Awalnya, petugas berpikir ada kontak senjata. Danpos langsung memerintahkan untuk menaikan dron dari Pos Balinggal ke arah titik kuat, dan pada saat itu Pratu Andika berada di box steling.
"Saat itu, posisinya berada 3 meter di depan Pratu Leroy dan almarhum sedang berfoto menggunakan senjata SPR 3. Pratu Andika menyaksikan langsung saat posisi senjata SPR 3 tersebut meletus terkena Prada Sandi Wiratama (almarhum), dan Pratu Andika langsung melaporkan kepada Serka Endro sebagai Dantim," jelasnya.
Kemudian, Prada Sandi difoto oleh Pratu Leroy. Setelah itu, Pratu Leroy mengambil senjata SPR 3 dari Prada Sandi Wiratama (almarhum) dan meminta untuk di foto kembali.
"Pukul 17.11 WIT, Pratu Leroy difoto Prada Sandi Wiratama (almarhum) dari arah depan. Setelah itu, Pratu Leroy kembali memerintahkan Prada Sandi Wiratama (almarhum) untuk mengambil foto dari arah belakang," paparnya.
Mengikuti perintah dari Pratu Leroy, Prada Sandi Wiratama (almarhum) kemudian menuju ke arah belakang dari Pratu Leroy, di mana posisi Senjata SPR 3 dipanggul oleh Pratu Leroy dengan laras menghadap kebelakang.
"Tetapi tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian kepala belakang Prada Sandi Wiratama," sambungnya.
Saat mendengar letusan senjata tersebut, semua anggota yang berada di titik kuat langsung masuk kedudukan ke box steling, dan Serka Endro Dantim melaporkan kepada Danpos Lettu Inf Faisal Ramadan Karo-karo.
Awalnya, petugas berpikir ada kontak senjata. Danpos langsung memerintahkan untuk menaikan dron dari Pos Balinggal ke arah titik kuat, dan pada saat itu Pratu Andika berada di box steling.
"Saat itu, posisinya berada 3 meter di depan Pratu Leroy dan almarhum sedang berfoto menggunakan senjata SPR 3. Pratu Andika menyaksikan langsung saat posisi senjata SPR 3 tersebut meletus terkena Prada Sandi Wiratama (almarhum), dan Pratu Andika langsung melaporkan kepada Serka Endro sebagai Dantim," jelasnya.