Akhir Pekan, BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Barat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memperingatkan adanya potensi gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter hingga 31 Juli 2022. Potensi gelombang tinggi terjadi di beberapa perairan di Jawa Barat.
Beberapa wilayah yang berpotensi terjadinya gelombang tinggi di selatan Sukabumi, Selatan Cianjur, Selatan Garut, wilayah selatan Samudra Hindia, perairan selatan Tasikmalaya, selatan Pangandaran, hingga Cilacap.
Baca juga: Duka Ridwan Kamil Saksikan Perjuangan Tazkiatul Hadapi Kanker Ganas di Kakinya
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada, " kata Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu.
Dia meminta, agar diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran untuk berbagai kapal. Perahu Nelayan beroperasi pada Kecepatan angin lebih dan 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m). Kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dan 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1.5 m).
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dan 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2 5 m). Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Menurut dia, gelombang tinggi terjadi akibat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dan Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dan Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, Laut Jawa. Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kai hingga Kep. Aru, dan Laut Arafuru.
Beberapa wilayah yang berpotensi terjadinya gelombang tinggi di selatan Sukabumi, Selatan Cianjur, Selatan Garut, wilayah selatan Samudra Hindia, perairan selatan Tasikmalaya, selatan Pangandaran, hingga Cilacap.
Baca juga: Duka Ridwan Kamil Saksikan Perjuangan Tazkiatul Hadapi Kanker Ganas di Kakinya
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada, " kata Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu.
Dia meminta, agar diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran untuk berbagai kapal. Perahu Nelayan beroperasi pada Kecepatan angin lebih dan 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m). Kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dan 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1.5 m).
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dan 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2 5 m). Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Menurut dia, gelombang tinggi terjadi akibat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dan Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dan Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, Laut Jawa. Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kai hingga Kep. Aru, dan Laut Arafuru.
(msd)