8 Nakes RSGM Positif, Satgas COVID-19 Unpad Tracing Orang yang Pernah Kontak
loading...
A
A
A
BANDUNG - Satgas COVID-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan tracking menyusul ditemukannya delapan orang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unpad. Tracing menggunakan aplikasi Amari yang baru saja dikembangkan universitas ini.
Ketua Satgas COVID-19 Unpad dr.Setiawan mengatakan, pihaknya menggunakan aplikasi Amari untuk mentracing orang yang pernah kontak dengan 8 orang positif COVID. (Baca juga: Aparat Gabungan Buru Bandar Pembalakan Liar di Hutan Kalimantan )
"Amari ini digunakan untuk mendukung upaya contact tracing yang dilakukan terhadap pihak-pihak yang sempat melakukan hubungan langsung dengan kedelapan pegawai RSGM yang dinyatakan positif COVID-19," kata dia, Minggu (28/6/2020).
Menurut dia, sejauh ini baru ditemukan satu orang terverifikasi risiko tinggi. Hal itu didasarkan pada 1.900 data valid yang masuk melalui Amari. Namun hasilnya, dinyatakan negatif COVID-19 setelah dilakukan tes PCR.
“Hasil tersebut memperlihatkan sistem Amari yang dikembangkan cukup efisien untuk kewaspadaan dan respon terhadap COVID-19,” ujar Setiawan. (Baca juga: Gawat! Belasan Penumpang KRL Bogor-Jakarta Reaktif COVID-19, Tes Masif Diintensifkan )
Satgas, kata dia, telah melakukan pemeriksaan kesehatan berdasarkan hasil laporan dari aplikasi Amari COVID-19.
Sebelumnya, Rektor Unpad Rina Indiastuti, mencanangkan sistem surveilans dan respon COVID-19 bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Unpad. Unpad telah mengembangkan sistem untuk memastikan tingkat literasi warga Unpad yang disebut e-learning COVID-19.
Selain itu, dikembangkan pula Amari Campus 2.0 yang menjadi sistem surveilans dan monitoring COVID-19. Setiap kali akan masuk kampus maka sehari sebelumnya setiap warga Unpad harus mengisi Amari Campus 2.0. Apabila ditemukan risiko tinggi pada pengisian Amari ersebut, maka ditindaklanjuti dengan tes PCR.
Rektor Unpad beserta tim Satgas Covid-19 Unpad telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan fasilitas pemeriksaan apabila diperlukan. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan alat tes yang mencukupi,” tutur Rina.
Ketua Satgas COVID-19 Unpad dr.Setiawan mengatakan, pihaknya menggunakan aplikasi Amari untuk mentracing orang yang pernah kontak dengan 8 orang positif COVID. (Baca juga: Aparat Gabungan Buru Bandar Pembalakan Liar di Hutan Kalimantan )
"Amari ini digunakan untuk mendukung upaya contact tracing yang dilakukan terhadap pihak-pihak yang sempat melakukan hubungan langsung dengan kedelapan pegawai RSGM yang dinyatakan positif COVID-19," kata dia, Minggu (28/6/2020).
Menurut dia, sejauh ini baru ditemukan satu orang terverifikasi risiko tinggi. Hal itu didasarkan pada 1.900 data valid yang masuk melalui Amari. Namun hasilnya, dinyatakan negatif COVID-19 setelah dilakukan tes PCR.
“Hasil tersebut memperlihatkan sistem Amari yang dikembangkan cukup efisien untuk kewaspadaan dan respon terhadap COVID-19,” ujar Setiawan. (Baca juga: Gawat! Belasan Penumpang KRL Bogor-Jakarta Reaktif COVID-19, Tes Masif Diintensifkan )
Satgas, kata dia, telah melakukan pemeriksaan kesehatan berdasarkan hasil laporan dari aplikasi Amari COVID-19.
Sebelumnya, Rektor Unpad Rina Indiastuti, mencanangkan sistem surveilans dan respon COVID-19 bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Unpad. Unpad telah mengembangkan sistem untuk memastikan tingkat literasi warga Unpad yang disebut e-learning COVID-19.
Selain itu, dikembangkan pula Amari Campus 2.0 yang menjadi sistem surveilans dan monitoring COVID-19. Setiap kali akan masuk kampus maka sehari sebelumnya setiap warga Unpad harus mengisi Amari Campus 2.0. Apabila ditemukan risiko tinggi pada pengisian Amari ersebut, maka ditindaklanjuti dengan tes PCR.
Rektor Unpad beserta tim Satgas Covid-19 Unpad telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan fasilitas pemeriksaan apabila diperlukan. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan alat tes yang mencukupi,” tutur Rina.
(mpw)