Kisah Cinta 2 Alam Antara Pangeran Sudhana dan Bidadari Manohara
loading...
A
A
A
Oleh karena Halaka tidak sepadan dengan Manohara, maka Manohara dipersembahkan kepada Pangeran Sudhana.
Manohara menikah dengan Sudhana dan tinggal di istana bersama Sudhana dan ayahnya yang juga seorang raja.
Versi lain mengisahkan bahwa Putri Manohara digambarkan sebagai putri berwajah cantik dengan dua kaki burung.
Cerita asli Putri Manohara itu ada di Buku Jataka-Avadana. Seorang pemburu bernama Halaka dikisahkan menangkap dengan jaring istimewa manusia burung di suatu pemandian. Manusia burung yang cantik itu adalah putri dari Kerajaan Manusia Burung yang bernama Manohara.
Seorang pangeran menukar Putri Manohara dengan hadiah melimpah kepada Halaka. Dikisahkan, Manohara hidup bahagia sebagai istri Sang Pangeran.
Banyaknya rintangan tak dapat menghalangi pernikahan Sudhana dengan Manohara. Para wanita di istana cemburu dengan kecantikan Manohara dan berencana untuk membunuhnya saat Sudhana melakukan ekspedisi militer.
Ayah Sudhana juga tidak setuju. Ayah Sudhana ini pernah bermimpi tahtanya akan direbut sang anak. "Atas bisikan penasehatnya, ayah Sudhana meminta ada bangsawan yang harus dikorbanan. Sosok yang dipilih adalah Manohara," ujar Bambang Eka.
Manohara diusirnya dari kerajaan itu. Dia lalu pulang ke kampung halamannya di Kerajaan Manusia Burung. Manohara telah mendapatkan kekuatannya untuk terbang dan melarikan diri dari istana.
Suaminya yang pulang dari medan peperangan sedih karena tidak menjumpai isteri tercintanya di istana. Ia lalu menemui Halaka untuk mencari Manohara. (diolah dari berbagai sumber/okezone)
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Manohara menikah dengan Sudhana dan tinggal di istana bersama Sudhana dan ayahnya yang juga seorang raja.
Versi lain mengisahkan bahwa Putri Manohara digambarkan sebagai putri berwajah cantik dengan dua kaki burung.
Cerita asli Putri Manohara itu ada di Buku Jataka-Avadana. Seorang pemburu bernama Halaka dikisahkan menangkap dengan jaring istimewa manusia burung di suatu pemandian. Manusia burung yang cantik itu adalah putri dari Kerajaan Manusia Burung yang bernama Manohara.
Seorang pangeran menukar Putri Manohara dengan hadiah melimpah kepada Halaka. Dikisahkan, Manohara hidup bahagia sebagai istri Sang Pangeran.
Banyaknya rintangan tak dapat menghalangi pernikahan Sudhana dengan Manohara. Para wanita di istana cemburu dengan kecantikan Manohara dan berencana untuk membunuhnya saat Sudhana melakukan ekspedisi militer.
Ayah Sudhana juga tidak setuju. Ayah Sudhana ini pernah bermimpi tahtanya akan direbut sang anak. "Atas bisikan penasehatnya, ayah Sudhana meminta ada bangsawan yang harus dikorbanan. Sosok yang dipilih adalah Manohara," ujar Bambang Eka.
Manohara diusirnya dari kerajaan itu. Dia lalu pulang ke kampung halamannya di Kerajaan Manusia Burung. Manohara telah mendapatkan kekuatannya untuk terbang dan melarikan diri dari istana.
Suaminya yang pulang dari medan peperangan sedih karena tidak menjumpai isteri tercintanya di istana. Ia lalu menemui Halaka untuk mencari Manohara. (diolah dari berbagai sumber/okezone)
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(msd)